by Muhammad Shahid Boy Ahmad
Masih Lagi Terbekas Pesan Guru Tika Dinihari Menyapa Dunia,
Tatkala Sang Perwira Meyisip Rapi Keris Petala Warisan Pusaka,
Lalu Melangkah Keluar Diiring Doa Merpersiap Gerak Menghadap Buana,
Mempertajam Deria Mengatur Susun Mengurai Gaya Lantas Terhidu Bahaya.
Terus Sang Perwira Membangkit Semangat Tersirna Canggung Panahan Mata,
Maju Dan Mara Tanpa Gusar Menggenggam Iltizam Tersemat Di Dada,
Menghunus Keris Mempertahan Nyawa Dengan Niat Mempertahan Hak Bangsa,
Agar Maruah Agama Tak Tergadai Dirobek Ganggu Anasir Durjana
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar