Sabtu, 05 Februari 2011

Melepasmu

by: Arista Putra

Matinya hatiku seakan mematikan jiwaku
Ragaku pun terguncang dalam ktenangan
Seolah menggigil kedinginan dalam ketakutan
Seketika itupun kakiku lemas tak berdaya

Perasaan ini kian gelap namun kuat
Gelapnya mampu membutakan mata
Kegelapan yang semakin terasa nyata
Lidahku pun telah kelu

Aku tahu ini akan terjadi
Namun aku tak bisa mengelak
Semua bintang menjerit padanya
Seolah semua berakhir salah baginya

Aku bukan lagi siapapun
Aku takkan mampu memegangmu
Hanya Ingatkan  apa yang kuberikan padamu
Akupun tahu engkau terhimpit

Sabar-sabar !!
Itu yang kuucapkan selalu
Tapi engkau lupa, Lupa segalanya!
Seperti kau melupakanku

Temanmu berubah rupa
Bahayamu berubah bentuk
Smentara jiwamu tlah lemah
Denyutmu pun terengah-engah

Berhati-hatilah..
Jembatan ini terus bergoncang
Aku telah melepas genggamanmu
Sedang temanmu sudah hilang kesabaran

Aku yang sekarang berada di menara
hanya mampu melihatmu samar2 di jembatan itu
Kini kutinggalkan engkau,,
Dengan  secarik kertas dan foto di atas lampu sorot

Setidaknya kita takkan membuka hal itu lagi
dan hujan inipun akan melengkapi semuanya
menghilangkan segala jejakku dan jejakmu di tempat ini
dan milikku itu kuburlah dalam-dalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...