Rabu, 02 Maret 2011

SAAT HARAP MAKIN PIPIH

Sering kali angan hati dan alam nyata berselisih
Lumpuhkan smua hasrat jiwa dalam lautan perih
Bukan tak mungkin bongkahan harap makin pipih
Hingga dunia pun hampir mendengarku merintih
Sekejap tersadar tiada guna menggaungkan sedih
Cukup menguntainya di butir-butir doa nan lirih
Meski tak jua memungkiri selimut kelam belum teralih
Tidak pula menyangkali tajamnya uji terasa kian pedih
Biar seribu duka semakin berat menerpa dan menindih
Enggan terhenti bila bukan di peluk Sang Maha Pengasih
Airmata mungkin saja menggenang bak telaga tanpa buih
Namun impian tinggi menggelayut itu telah lama ku pilih
Jadi utamanya tujuan yang tiada pantang tuk di raih
Walau sedikit sisa dari kekuatan, habis terkoyak letih
Luka atas dera cerca masih terasa sakit dan belum pulih
Hanya akan terobati jika terwujud mimpi oleh diri yang gigih

4 komentar:

  1. Mbak/Mas
    Saya sering copy paste puisi puisi yang ada di sini .
    Tapi mohon maaf tidak saya sertakan sumbernya .
    Dan sekarang saya menerima penawaran untuk menerbitkan beberapa karya dari sini yang saya copy paste .

    BalasHapus
  2. maaf, kami mohon hargai hak cipta kami. jika ada sesuatu yg berkenaan dg masalah penerbitan silahkan hubungi kami di email

    agita_dreamer@ymail.com

    trimakasih

    BalasHapus
  3. Oke mbak
    sudah nanti dalam penerbitan buku saya cantumkan sumber sama penulis nya

    BalasHapus
  4. saya juga pemilik puisi dalam blog ini, kbetulan di blog ini terdapat karya saya, agita, dan 2 rekan saya yang tergabung sebgai admin page facebook puisi pena hati..

    saya ingin tahu, mas dari penerbit mana ya?? lalu ada berapa puisi dari blog ini yang akan mas terbitkan, itupun milik siapa saja mas?? lalu dari puisi yang berasal dari karya asli mas ada berapa??

    maaf kalau sebelumnya kami terlalu keras, karena hal ini menyangkut masalah yang amat sensitif. belum lagi untuk M. shahid boy ahmad dia merupakan WN malaysia sehingga dipandang kurang sopan dan pantas kalau kita mencopy paste karya milik anak negara malaysia tanpa perstujuannya juga..

    Arista Putra

    trimakasih..

    BalasHapus

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...