By: Ain Saga
Kini segenggam luka itu
telah mengalir ke seluruh
jalan nafasku
darahku berdetak tak tentu
ada rona dendam tersirat dibalik rangkai kata manismu
kau kecewa dengan luka
kau merana dalam jelaga
mencari batu sandaran
namun tak cukup kokoh
menahan parasitnya dihatimu
pikiranmu telah membatu
melumut dan mengkristal
maka tumbanglah segala tipu muslihat
yang kau kemas rapi untuk persembahan kekasih pujaan..
Di sini aku tersenyum tipis
menahan getir pada kenyataanmu
inikah orang yang slama ini
kusapa 'teman?'
ternyata tak lebih hanya racun mematikan
Minggu, 27 Maret 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar