Jumat, 25 Maret 2011

Sketsa Duniaku

Telah ku minta arah takdir lewat sebuah permohonan
Berharap Sang Maha Kuasa memberi persetujuan
Kemudian tiba pula saat ku untuk memulai perjalanan
Membawaku sampai dirumitnya liku penuh persimpangan

Sulit menggenggamkan tangan pada satu saja pilihan
Mengaburkan mata batin hingga bergelimang sejuta alasan
Sebenarnya ada bentuk sederhana dari urutan keinginan
Jelas terlihat ketika memalingkan hasrat akan kesempurnaan

Tapi bukan tamak atas kata sempurna itu yang jadi beban
Tiada merekah sesalku meski lahir membawa perbedaan
Salahkah jika tak kunjung henti ku perluas sketsa peta harapan
Mudahnya menghakimi bahwa segalanya jauh dari kemampuan

Aku tak pernah sedikitpun peduli pada wujud rentang impian
Yang melihat keterbatasan kemudian menjadikannya batasan
Mengapa tak pernah menempatkannya di ranah keistimewaan
Lembut menuang peluang hingga tumbuh jadi ladang kelebihan

Di dunia seperti itu aku ingin tetap tinggal dan merenda angan
Menempanya selayak nyata dengan semangat tak berkesudahan
Jauh dari mereka yang tak pernah mengerti makna keyakinan
Dan hanya bisa merendahkan dari yang tertangkap penglihatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...