By: Ain Saga
Seraut wajah mungil itu
menatap tajam mataku
merengkuh tanya yang sembunyikan waktu
tentang hidupku yang selalu merah jambu
tiada kerikil dan badai di muara hati
namun mata mungil itu bertanya penuh selidik
binar beningnya ingin berkata
bolehkah kumiliki
semua senyumanmu?
Yang bagiku hanyalah bunga mimpi dalam tragedi
sepi hatiku
sepi ragaku
terpenjara sang waktu
hingga jatuh terbawa hujan
yang mengintai malu sejak tadi
kau tetap tak percaya..
Kau bukan lagi pemulung kata
tapi juga penyubur taman maya
berbunga daun aksara
yang pendarnya selalu ada
untuk semua hati lara
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar