Coba resapi sekali lagi nuansa kelembutan
Saat sentuh angin melambai dalam belaian
Kali ini biarlah melebur segala kerisauan
Tak melemah karna berkecamuk perasaan
Surya yang menguning adalah warna pasti
Demikian adanya meski tak pernah di nanti
Jika sejenak beralih bukan selamanya mati
Hanya beranjak tiada kehendak hapus arti
Sejenak pergi sebab telah terikat lajur rotasi
Tak bisa memberi sinar hanya pada satu sisi
Tiap titik terangnya diharap sejuta dimensi
Lembaran hidup beraneka juga butuh terisi
Masih setia rembulan menyimpan cahaya kecil
Sedikit dari kemegahan mentari yang diambil
Untuk membagi sketsa keindahan meski secuil
Hingga terselesaikan tugas malam memasang kail
Ketika pagi datang lagi menuntun sang surya
Telah terjaring ribuan impian bertabur percaya
Keyakinan pada nyata bahagia memecah cahaya
Cerah mengukir senyum hingga akhir usia baya
Nikmati saja putaran waktu seperti melukis senja
Sedikit menggores jingganya dengan makna bersahaja
Siap, menyambut gelap tanpa pucuk resah meraja
Sebab sepanjang siang menabur senyum dengan sengaja
Kamis, 09 Juni 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar