By: Ain Saga
Udara pagi ini terasa sekam
untuk hatiku yang bergelombang
sejak semalam
hanya gelap menghibur alam
bawah sadarku
kudengar suara suara tawamu
riuh ditelingaku
mabukkan darah pertemananku
semburatkan cawan madu
dihatiku
tapi hatiku terlanjur beku
karena engkau bukan sahabat
pelipurku
kau tikam karakterku
dengan lugas persetanmu
seolah aku tak pernah ada
dalam duniamu
hari ini aku ingin berlalu
melintas jalan tanpa engkau tahu
biar langitku tetap muram
akan kubawa jauh hatiku yang karam
akan kupadamkan perhatian
akan kubunuh selaksa pengertian
karena engkau bukan sahabat impian
kau hanya sepenggal bayangan
tempat kukayuh sampanku pulang
saat ku terluka
saat berlara
saat ku mendura
kau bahkan mencemooh kecengenganku
ini dunia bukanlah surga
begitu katamu
menohok nyeriku
mencincai ambisiku
habisi semangatku
kini biarkan saja semua jadi serpihan
berserakan
mengapung diam diantara udara pagi.yang mati suri
ditikam
segala maumu.
Akupun berlalu
ikuti anganku
persetan dengan maumu.
Tak kan ada dalam mimpiku.
Mengering.bagai daun yang jatuh
saat musim gugur datang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar