By: Ain Saga
Tak pernah sekalipun
aku menebar benih amarah
semua lukamu
kubalut kasih sayang
bahkan langit kujadikan benang
kupintal jadi kain kasa
buat kubungkus luka
jadi lebih baik
dan akhirnya seperti sedia kala
tapi kau kini berbeda
kau dengarkan suara suara sampah
disetiap kau melangkah
lalu kau campakkan aku disudut benakkmu..
Mungkin banyak yang ingin tahu
atau sekedar menguji waktu
memprediksi hari hariku
entah apa isi kepala itu
suara sampah mengalirkan bau menusuk
sampai ke dalam dasar kalbu
ku berlari
ku sembunyi
tapi untuk apa
begitu banyak tong sampah disepanjang jalan merpatiku
buang saja
suara sampah..
Selesai.untuk apa saling bisu
udara tak lagi penuh polusi.
Teriakanku habis dikebiri angkuhmu.
Menyebalkan hati.
Sungguh terlaluuuhh...!
Kamu!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar