Dibatas senja yang bertunas
lenggang matahari makin temaram
daun daun tampak berkilat
air sungai menampung terang...
kilas cerita aku membaca
siapa iba jangan terlena
biar di muka kugapai semua
karena hidup adalah anugrah
susah senang sama dirasa
seruan hari menjadi sepi
jubah mimpi tak hangat lagi
dingin yang meracuni
pudarkan sekeping warna hati
kemana kaki melangkah
hanya ridho kusampaikan ke angkasa..
Mungkin kita harus terus bersandiwara
berwajah baku balurkan duka
namun satu yang harus tetap setia
keyakinan hati pada lencana cinta
semesta
Rabu, 29 Juni 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar