Rabu, 29 Juni 2011

Meraut syukur

Dibatas senja yang bertunas
lenggang matahari makin temaram
daun daun tampak berkilat
air sungai menampung terang...
kilas cerita aku membaca
siapa iba jangan terlena
biar di muka kugapai semua
karena hidup adalah anugrah
susah senang sama dirasa

seruan hari menjadi sepi
jubah mimpi tak hangat lagi
dingin yang meracuni
pudarkan sekeping warna hati
kemana kaki melangkah
hanya ridho kusampaikan ke angkasa..

Mungkin kita harus terus bersandiwara
berwajah baku balurkan duka
namun satu yang harus tetap setia
keyakinan hati pada lencana cinta
semesta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...