By: Ain Saga
Waktu istirahat tiba
saatnya kita saling bersegera
menggelar tikar makan siang kita
diantara hiruk pikuk aktifitas
hari ini..
Kucoba perhatikan
lima orang pemuda..
Masing masing menghadapi sebungkus nasi dan minuman gelas bermerk
saling duduk mengitari
ditengah deru bising mengalir
tak peduli
kulihat semua komat kamit
membaca doa
tak sampai lima menit..
Nasi,ikan dan sayur ala kadarnya disikat semua
tinggal tilang saja..
Siapa mau ikut seperti mereka
hai..kamu..ayo maju..
Buktikan empatimu
raihlah asa dari mereka yang kerap
dianggap 'pinggiran'.
Meski mereka sesungguhnya kaya dengan ribuan senyuman
ribuan asa pula
hanya waktu dan keadaan
laburi cita mereka..
Rehatlah bersama mereka.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar