Kamis, 21 Juli 2011

Jingga hati

Ditemani dingin pagi
kumelihat langit biru
melesatkan mimpi mimpi lalu
menguburkan di dinding embun pagi

yang meretas basah
disela rerumputan
dan menyemai indah
harumnya bunga merekah
aku tahu tak semudah
mengedipkan kedua mata
bila rasa luka itu ada..
Namun jingga di hatiku
kuberharap genggam hatimu
selamanya..
Kau abadi
menemani riak badai dan tsunami
yang kerap menghampiri
meratapi..

kau melati di pulas hari
kau sentuh nafasku dengan lukisan kelembutan
tanpa pernah menoreh bimbang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...