ketika bicara tentang resah
maka tiada yang terbantah
mengupas setiap detil gundah
tak satupun dari hati terpisah
coba sirnakan setitik noktah
yang mengental bagai getah
lalu menetes di sebidang tanah
tempat dibangunnya tahta megah
dipenggal singgasana jadi setengah
namun takkan utuh bening yang pecah
keruh menjalar jadi penebus yang salah
tak cukup kembalikan damai yang terbelah
percuma saja jika terus berkilah
muara jiwa berisi debu melimpah
serpih dari puing dosa tanpa arah
perlahan pasti senantiasa bertambah
sesal kini tak lepas ditiap jengkal langkah
menunduk malu atas tak layaknya ulah
penuh kealpaan dalam menjaga tingkah
lalai kuatkan iman malah kian melemah
kepada-MU kubawa kalbu datang berserah
bersimpuh jiwa raga yang telah payah
begitu lama memangku dosa nan meruah
bersujud mengharap ampunan dalam pasrah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar