Kamis, 21 Juli 2011

Kumpulan puisi cinta diatas mata pena

Tak ada seorang pun
yang pernah tahu
berapa banyak daun yang gugur ke bumi?

Tak ada seorang pun yang tahu
warna hati di setiap gerak dan rotasi

yang kutahu
dulu kau tunas bernas nan wangi
kau harum kesturi dijemari hati
aku bersamamu meniti pelangi
melukis selaksa senyum para bidadari

namun musim telah jauh berlari
kau berubah jadi tinggi hati
kokohnya akar tak sekokoh nurani
dalam hati
melenggang tanpa refleksi
mabuk kepayang akan pujian

dan badai itu pun datang
menghempas dalam bimbang
menggunting didalam lipatan
pagar pagar berduri asyik mengunyah makanan
diladang penuh bintang

lalu senyummu pun hilang
seribu cacian kau semburkan
sejuta sumpah serapah kau sumbarkan
tak rela sayapmu patah tak terkira

andai saja airmataku dapat mengajarimu arti ketulusan
andai saja engkau sedikit manis
melembutkan kuntum budi pekerti
mungkin alam akan berbaik hati
menjaga dan menyayangmu
setulus matahari menjaga dan sayangi bumi

salah siapa
dan dosa siapa??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...