Tak ada seorang pun
yang pernah tahu
berapa banyak daun yang gugur ke bumi?
Tak ada seorang pun yang tahu
warna hati di setiap gerak dan rotasi
yang kutahu
dulu kau tunas bernas nan wangi
kau harum kesturi dijemari hati
aku bersamamu meniti pelangi
melukis selaksa senyum para bidadari
namun musim telah jauh berlari
kau berubah jadi tinggi hati
kokohnya akar tak sekokoh nurani
dalam hati
melenggang tanpa refleksi
mabuk kepayang akan pujian
dan badai itu pun datang
menghempas dalam bimbang
menggunting didalam lipatan
pagar pagar berduri asyik mengunyah makanan
diladang penuh bintang
lalu senyummu pun hilang
seribu cacian kau semburkan
sejuta sumpah serapah kau sumbarkan
tak rela sayapmu patah tak terkira
andai saja airmataku dapat mengajarimu arti ketulusan
andai saja engkau sedikit manis
melembutkan kuntum budi pekerti
mungkin alam akan berbaik hati
menjaga dan menyayangmu
setulus matahari menjaga dan sayangi bumi
salah siapa
dan dosa siapa??
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar