Senin, 04 Juli 2011

Parasut harapan

ngebekuin ludah yang baru aja keluar
hembusan bukan pisau tapi berasa pisau
setebal apapun tak ada yang bisa nahan
dan oh gila jauh sekali kalau dimeter
menjulang lukisan Tuhan
dan hop,,
ah,, berjuta dingin menghembus membludag muka
kemana lemari es, andai ini lemari es
ini lebih dingin dari dingin
meski belum sedingin hati para wanita berhati dingin
terpejam bagai peluru
menghujam ruang penuh ketegangan
waktu seperti dipause
andai bisa teriak, wuhuuuoooaaaaaa
dan rasa seperti hilang
pusing tertahan takjub
takjub bagai hari ketika pagi
mengalir darah mudah mudahan
ketika bentuk daun mulai keliatan
suara terdengar bersahutan
kepulan asap
titik titik yang bergerak
seperti akan menyambut
terbukalah harapan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...