Tak mudah menggapai awan
yang berarak mengantarku pulang
perjalanan masihlah panjang
hembusan angin
tak selalu iringi kepedihan
fajar Ramadhan
biusnya berdetak hangat disanubari
memberi nyala sinar di dunia mimpiku
yang temaram
melenakanku pada peradaban
akhir abadi
siapakah yang tak tersenyum
pada udara cinta yang kau beri?
Semua insan berebut keberkahan
berebut menghibakan
semestapun menundukkan kepala
menyambut hadirmu dicakrawala
bius Ramadhan
tak lelah melapangkan cahaya
perjalanan
membasuh noda hitam yang semakin tak bisa terbedakan.
Antara nafsu dan logika
teramat samar dan datar
Kini pintu taqwaNya
terasa tak jauh dari genggaman.
Menuntunku ke jalan kebenaran
Alhamdulillah ya Robb
Ramadhanmu sempurnakan asaku
yang redup dibisingnya kehidupan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar