Seekor nyamuk mungil
terbang mendekat ke atas kulitmu
hup! Ia menghisap darah dibalik pori
lalu terbang lagi
berlari mengejar mangsa baru
kita sering meremehkannya
kita kerap melecehkannya
dasar nyamuk bedebah!
Begitu kira kira sumpah serapah
yang terlontar tanpa rasa
kita bahkan terlalu sering memburunya
berbagai cara kita lakukan
buat ia binasa
tapi anehnya populasinya
tak henti dan tak mati
semakin banyak
seperti sel sel kanker yang saling membelah diri
tak mau dikata bodoh
kau pun membeli racun berdaya guna
kau habiskan uangmu,waktumu
bahkan nyaris seluruh hidupmu
hanya untuk mengakhiri hidup
si mungil
apakah tak pernah terpikir
peranannya dibumi ini?
Apakah yakin bisa membasminya
dengan sempurna
mari belajar dari kehidupan
seekor nyamuk.
Jangan pernah remehkan
keberadaannya yang mungil dan
tersangka predator.
Karena tanpa dia ada
alam ini akan goyah.
Labil oleh sistem yang terganggu
apa yang kini kau pikirkan?
masihkah ada setitik arogan
tersimpan dalam genggaman?
Bukankah meski kau sempurna
tak bisa terbang seperti nyamuk mungil
meski kau sempurna tak mampu mereguk darah kehidupan.
Mari belajar
dari seekor nyamuk
tentang keajaiban
tentang semburat kasih sayang
dan menyayangi makhluk kecil
yang lebih lemah darimu
karena setiap makhluk terlahir sempurna.
Kita saja yang kerap merasa lebih jumawa.
Astagfirullah!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar