Minggu, 07 Agustus 2011

Mari belajar dari seekor nyamuk

Seekor nyamuk mungil
terbang mendekat ke atas kulitmu
hup! Ia menghisap darah dibalik pori
lalu terbang lagi
berlari mengejar mangsa baru

kita sering meremehkannya
kita kerap melecehkannya
dasar nyamuk bedebah!
Begitu kira kira sumpah serapah
yang terlontar tanpa rasa

kita bahkan terlalu sering memburunya
berbagai cara kita lakukan
buat ia binasa

tapi anehnya populasinya
tak henti dan tak mati
semakin banyak
seperti sel sel kanker yang saling membelah diri

tak mau dikata bodoh
kau pun membeli racun berdaya guna
kau habiskan uangmu,waktumu
bahkan nyaris seluruh hidupmu
hanya untuk mengakhiri hidup
si mungil

apakah tak pernah terpikir
peranannya dibumi ini?
Apakah yakin bisa membasminya
dengan sempurna

mari belajar dari kehidupan
seekor nyamuk.

Jangan pernah remehkan
keberadaannya yang mungil dan
tersangka predator.
Karena tanpa dia ada
alam ini akan goyah.
Labil oleh sistem yang terganggu

apa yang kini kau pikirkan?

masihkah ada setitik arogan
tersimpan dalam genggaman?
Bukankah meski kau sempurna
tak bisa terbang seperti nyamuk mungil
meski kau sempurna tak mampu mereguk darah kehidupan.

Mari belajar
dari seekor nyamuk
tentang keajaiban
tentang semburat kasih sayang
dan menyayangi makhluk kecil
yang lebih lemah darimu

karena setiap makhluk terlahir sempurna.
Kita saja yang kerap merasa lebih jumawa.

Astagfirullah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...