Sabtu, 27 Agustus 2011

Dandelion, Indah Diantara Pucuk Ketegaran

Dandelion, menari diantara rerumputan
Selayaknya menyambut angin bersahutan
Satu persatu bagiannya mulai berguguran
Tanpa merajuk, rela kemanapun diterbangkan


Jika sang bayu meniupnya penuh kelembutan
Maka seruan itu terjawab dengan kedamaian
Sekejap tangkainya kosong, putihpun bertebaran
Mencari dunia baru sebagai tempat persinggahan


Bukan hanya sekedar melayang tanpa arah tujuan
Namun kembali bersemi diberbagai luas hamparan
Tak mesti diterima dengan senyum dan keramahan
Cukuplah bila mampu dapati lagi satu pijar harapan

Dandelion, meski mengering kan kembali bermekaran
Sekuntum bunga cerminan sebuah kesederhanaan
Tetap bersahaja dalam merajut benang kepasrahan
Tenang jua menghalau segala terpaan badai kehidupan


Seperti itu pula inginku menebar putik-putik impian
Yang kan tetap tumbuh meski diayun ketidakpastian
Mekar dengan indah diantara pucuk-pucuk ketegaran
Memberi satu alasan bagi dunia menyunting senyuman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...