Dandelion, menari diantara rerumputan
Selayaknya menyambut angin bersahutan
Satu persatu bagiannya mulai berguguran
Tanpa merajuk, rela kemanapun diterbangkan
Jika sang bayu meniupnya penuh kelembutan
Maka seruan itu terjawab dengan kedamaian
Sekejap tangkainya kosong, putihpun bertebaran
Mencari dunia baru sebagai tempat persinggahan
Bukan hanya sekedar melayang tanpa arah tujuan
Namun kembali bersemi diberbagai luas hamparan
Tak mesti diterima dengan senyum dan keramahan
Cukuplah bila mampu dapati lagi satu pijar harapan
Dandelion, meski mengering kan kembali bermekaran
Sekuntum bunga cerminan sebuah kesederhanaan
Tetap bersahaja dalam merajut benang kepasrahan
Tenang jua menghalau segala terpaan badai kehidupan
Seperti itu pula inginku menebar putik-putik impian
Yang kan tetap tumbuh meski diayun ketidakpastian
Mekar dengan indah diantara pucuk-pucuk ketegaran
Memberi satu alasan bagi dunia menyunting senyuman
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar