Minggu, 28 Agustus 2011

Merendam luka

Dalam getar airmataku
kusebut namaMu dalam
kupanjatkan selapis doa
di penghujung malam nan hitam
sehitam peristiwa meluka

adakah bisa kucairkan bara
bila wadahnya sempit dan gersang
rindu hanyalah nama tersia sia
hangus asa menerpa gulana
kuceburkan saja dalam telaga

dan kurendam luka
agar patah jadi serpihan pelangi
atau jadi kepingan petuah
untuk generasi bertunas nanti

kita akan selalu terbayang.namun kita bisa perlahan melupakan.dan melukis lagi warna lebih terang
lebih cerah secerah birunya awan.

Karena aku bosan memamah luka
dalam waktu dan kehidupanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...