Ayah..
Ibu..
Lihatlah aku
berdiri diantara pedih perih
tak kuhiraukan edisi kuliahku
tak kuhiraukan wanginya bahagia semu
kau tepikan semua rasa
yang pernah kita rajut bersama
adakah cinta masih terasa
bergema diantara ruang hati kita
adamu rindu tetapi jauh tak ada
semua telah menepi
tinggal anakmu bertanya
mengapa tragedi pecahnya cinta
buat hidupku terlunta
menanggung lara
salahkah aku bertanya dalam genang perih airmata
salahkah aku menghiba
di setiap embun berkaca dijendela
aku mabuk dalam perangmu
ayah
ibu
aku luka di setiap kalian bersengketa
kini dunia manis itu terbelah dan pecah berkeping lima
dimana warna mimpi tentang
keluarga bahagia?
Itu hanya lamunan kecil yang terbakar peristiwa
aku larut diamuknya.
Aku mati dilumbung berlabelkan cinta.
Semua gelap diantara maya penuh dusta.
Kapan kan berarkhir?
Suara tanyaku pun terbunuh senja.
Tak berjeda.
Jkt,130811
request by wijaya ali
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar