Bisikan angin berhembus dingin
sedingin hatiku saat ini
kelabu yang tak pernah bisa
jadi putih
kuterbakar cemburu
adakah rasa ini kan kubawa
hingga ajal menjemput sukma
atau kulepaskan genggaman
dijurang luka
bahkan gemintang pun tahu
betapa aku sangat mengasihimu
darahku
sukmaku
telah bertaut di dalam darahmu
namun mengapa
kau biarkan ombak badai
merobohkan istana hati nan suci
kau biarkan hatiku tersayat dalam gamang
seroja
betapa cinta telah mengubah luka
menjadi secawan bianglala
indah dan syahdu
seperti sepasang merpati memuja cinta
namun kini semua tinggal kenangan
sejak kutahu kau bermain api
dengan sahabat sejatiku
hidupku terasa bara
hatiku bergayut patah dan terserak
diam menanti jalan pulang
karena dunia terlalu banyak meludahiku dengan cairan luka
ku memilih mati saja.
Agar bayangmu tak lagi menganggu hidupku
meski lembut ciumanmu
pernah berkata cinta
cinta yang penuh bunga dusta
Sabtu, 13 Agustus 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar