Menatap langit dibalik rajutan awan
Menjadikan birunya sempurna tertelan
Beginilah dunia dengan bermacam riasan
Tak selalu melenggang bersama keindahan
Sesekali hujan mengalir deras seperti tangis
Membasahi tanah dalam beberapa baris
Tetapi terkadang hanya sekedar gerimis
Sedikit memaksa peluk kehangatan tertepis
Begitu pula layaknya sentuhan kecil duka
Ada alasan disetiap jemarinya yang terbuka
Namun, tak seluruhnya kan mudah mengemuka
Beberapa terjawab setelah airmata terseka
Maka sakit yang dirasa bukan tak terobati
Hanya ketidakmampuan dalam menata hati
Bagai membalut luka tanpa mencabut belati
Melanjutkan hidup tanpa mencoba mengerti
Menolak bangkit dan berteriak "aku tak bisa"
Sebab belum kering bekas tikaman dibalik kasa
Seolah perih juga pedih jadi satu yang tersisa
Kemudian melupakan harap pada Yang Maha Kuasa
Kekalahan atas kerasnya hidup bukanlah takdir
Sekedar salah memilih haluan hingga berlaku pandir
Enggan pasrah kepada-Nya, menyerah karna getir
Mestinya terus berjuang hingga cerahnya esok jadi akhir
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar