Telah begitu panjang kaki berjalan
Sejak pertama memulai penyusuran
Menapaki dasar jiwa lewati pencarian
Berharap berhenti pada kebenaran
Sudah terlalu sering menikung berbelok
Sepanjang tahun temui yang berkelok
Dari kejauhan dapat kulihat sebuah tembok
Tingginya jelas mampu buat langkah terpojok
Adakah yang sanggup dirasa lebih baik
Semakin lelah terhimpit pilihan kian pelik
Jika kelak airmata jadi sejarah tak terusik
Akan coba kudengar suaramu meski berbisik
Tapi hitam tak pernah begitu saja memutih
Lukapun yang butuh waktu tuk kembali pulih
Satu janji tak cukup hapuskan ribuan perih
Meski dihati digenggam cinta yang mana dipilih
Kamis, 11 Agustus 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar