Senin, 15 Agustus 2011

REMBANG PETANG DI SUCINYA RAMADHAN

Angin sore berlari memainkan anak rambutku
si hitam terlihat satu dua dari balik kerudung diatas kening
kucoba bersandar di dekat jendela
udara merah menapa tanpa cinta
mengadukan getirnya bumi
oleh koyak luka

ozon telah tipis untuk menjaga
bumi meradang dalam ranggasnya daun daun hijau

matahari takkan peduli
selalu hadir bisikkan hati
menyinari bumi tiada terperi
meski sesekali ia tertutup
awan berarak menuju hujan

kilau rembang petang
tengadahkan tangan
sentuhkan sedikit lamunan
agar terik ini berubah sejenak
jadi telaga yang bening dinanti

jakarta,140811
AIN SAGA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...