Deru jiwa tak jemu bertegur sapa dengan malam
Seolah bergurau bersama waktu sekedar beri salam
Sesaat saja, lebih dari cukup sepenuhnya tenggelam
Tak perlu lama untuk menyaksikan nuansa dan terbenam
Dari sudut inilah diri terpatri pada sebuah asa nan lugu
Yang tersusun indah diatas lapangnya kesetiaan menunggu
Tiada peduli pada hati yang mana rindu lebih membelenggu
Sebab tak harapkan jua engkau dan aku terikat rasa ragu
Rimbunnya dahan atas daun rindu tak akan menyesak
Karenanya, bukan batasan bagi cinta leluasa dalam gerak
Tetap gemulai memahat keanggunannya ditiap irama berdetak
Sekalipun tempatnya berpijak sering kali rapuh dan harus retak
Itulah yang kini menjadi warna-warni dimuka kanvas hati
Sengaja kulukiskan ketika untai kata sulit tuk dimengerti
Coba menghapus gurat bimbang hingga seutuhnya mati
Tanpa pernah pertanyakan keteguhan janji dalam menanti
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar