Senin, 08 Agustus 2011

Terik bara puasa

Terkantuk aku di kursi tua
termangu mengunyah waktu
terik menyengat ladang raga
tak bisa berlari
tertawan disekat bara

aku mengaduh mengambil udara
kipas kipas alangkah nikmatnya
namun tak jua berlalu semburat panas
yang berlumur gelegak menganga

dimusim yang syahdu merayu
Ramadhan kupeluk bertalu
dari semangat yang terpacu bertalu
aku menimang sabdaNya
seakan tiada mendung kan tiba
membasuh bara merah
panggangkan kesabaran
dipuncak luar angkasa

aku pun memamah doa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...