Sabtu, 24 September 2011

Cahaya Mata

Semua warna yang kau berikan
jadi selimut jiwaku

seperti tanaman yang tumbuh dan berkembang

betapa menggigil aku menunggu
dan membiarkan habis waktu

hanya untuk mendengar jawab:
kau baik baik saja

dalam senyumanmu
cerita gemasmu
rindu yang tak temukan pintu penghentian
selalu ada dan menjaga peraduanku
menimang cemberutku
mencintai sepenuh bumi dan waktu

begitulah engkau selimuti hati,
cinta dan cita citaku

engkaulah lubuk cinta yang abadi

ibu.

Jakarta, 230911
Ain Saga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...