Rabu, 28 September 2011

Cermin Persahabatan

Melewati sederet pepohonan
Seolah dibuai aroma wewangian
Yang membawa pikir beterbangan
Jauh menembus angan-angan


Seperti inilah persahabatan tumbuh
Dimana bibitnya telah mulai disepuh
Saat selaput perkenalan pelan ditabuh
Lalu ditanam ketika hilang sikap acuh


Batangnya kian menjulang tinggi
Seraya mentari dan hujan bersinergi
Pun berhias niat nurani tuk berbagi
Saling melengkapi dalam segala segi


Tiap jengkal semakin kuat mengakar
Bersama teduh senyum menepis gusar
Mematri kehangatan dikala sepi terhampar
Menitikkan harap ditengah hidup nan hambar


Jikalau puncak dahan diterpa badai
Menjatuhkan satu persatu daun lunglai
Ditangkap oleh akar titik air yang berderai
Agar pemilik warna hijau kembali tergerai


Begitu pula lah sahabat melipur lara
Sekalipun purnanya sang hitam mendera
Tak urung bawa selalu nyala lentera
Terangi hati bak eloknya pendar tiara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...