Senin, 19 September 2011

Mengapa Secepat Itu Kau Pergi?

Langit tampak hitam di mataku
embun pagi yang bening dan asri
seakan beku dalam pelukan pagi
tak ada senyumanmu lagi
tak ada namamu lagi
ku sendiri merajut sepi

mengenang dirimu
bagaikan menyentuh laut mati

aku beku di dingin pagi
berita yang datang bertubi
hanyutkan madu kisahku denganmu

airmataku tak putus bercumbu
dalam pilu
terbayang namamu
senyuman manismu
suara ketenanganmu
dan percikkan janji seribu

kini waktu telah membawamu
jauh menuju alam abadi
yang lebih menyayangimu
lebih dari aku

*kematian adalah tidur panjang
selamat jalan sahabat..
Namamu akan tetap terkenang
dii sanubari..

Aaminn

Puisi ini ain dedikasikan untuk mengenang seorang sahabat maya.. Yang karya karya puisinya bisa kita nikmati di fun page RENUNGAN JIWA..
Mas Heries Budjana..

Ain saga ikut berbela sungkawa sedalam dalamnya..
Inna lillah wa inna ilaih Rojiun..
Semoga Allah swt mengampuni segala dosa dosanya..dan memberi kebahagiaan,kedamaian
yang lapang di sisiNya.aamiin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...