Sudah kucoba melupakan
berkali kali tetaplah terkenang
sudah kucoba menepiskan
namun langkah teramat berat
bagai menggenggam logam berat
kabut di mataku pun luruh
menyatu dalam desiran udara hatimu
yang tak pernah bisa kuterjemahkan
dalam taman rindu yang biru
menyimpan selaksa cerita lalu
kini sekuntum rindu merebak pilu
seputih senyum masa lalu.
Kutinggalkan bersama riak sesal sepiku.
Entah menepi dalam kalbu?
Entahlah.
Jakarta,
290911
Ain Saga
Kamis, 29 September 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar