Kamis, 29 September 2011

Sekuntum Rindu

Sudah kucoba melupakan
berkali kali tetaplah terkenang
sudah kucoba menepiskan
namun langkah teramat berat
bagai menggenggam logam berat

kabut di mataku pun luruh
menyatu dalam desiran udara hatimu
yang tak pernah bisa kuterjemahkan
dalam taman rindu yang biru
menyimpan selaksa cerita lalu

kini sekuntum rindu merebak pilu
seputih senyum masa lalu.

Kutinggalkan bersama riak sesal sepiku.
Entah menepi dalam kalbu?
Entahlah.

Jakarta,
290911
Ain Saga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...