Serenada biru
kembali mendera hatiku
mencabik lamunan tak tentu
adakah bayangmu
menari diantara lintasan ombak
berlari menuju pantai
kuas langit meleburkan bias ungu
kelabu udara memagut sepiku
memainkan anak rambutku
yang tersengal dihempas angin laut
kuberjalan dalam memoriku
harapanku yang dulu terang
senja ini kembali limbung
terbakar rasa beku dalam kepingan pilu
adakah awan yang kelabu itu
dapat mendengar suaraku?
Saat denyar jantung ini
melahap nama manismu
dari jauh kumelihat ufuk lembayung
semakin ungu
merenggut satu tetes airmataku
menyatu dalam biru samudera
aku mendoakanmu
menyayangimu
menjaga cinta yang pernah saling lekatkan dua hati kita
namun segala hanya serpihan kelam
menyentuh kidung ungu
lembayung senja
meleburkan kebekuan
bertambah deras
menyuling lamunan
jadi penggalan angan
yang sebentar hilang
lalu tenggelam
entah kapan kan kugenggam
hati bintangmu
cinta?
Kuingin kau mengenangku
sesaat saja.
Sebelum senja berganti cerita
gelap gulita.
Seperti kisah cinderella kehilangan
sepatu kaca.
Jakarta, 200911
Ain SAga
Selasa, 20 September 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar