Selalu ku tak pupus
menghirup waktu
saat siang datang bersama
terik benderang
indahnya wajah alam
serasa memabukkan jiwa
mengalunkan dawai harpa
anak gembala menggiring
ternaknya
jalan yang lengang berhiaskan kupu kupu cantik sepanjang jalan
adalah nafas hidup yang kunamakan keindahan
menyiratkan cawan kesyukuran
dan irama keselarasan
di lubuk hati nan rawan
aku tertawa sepuasnya
di alam terbuka
menyunggingkan satu langkap senyuman
dan goresan pelangi biru
di lazuardi binar
ah segalanya tak terbandingkan
selain dengan hangatnya
sang jingga tajam
membasuh lelah seharian
mengetuk senyuman bintang
di jiwa penyimpan kenangan
jiwaku yang kerap manjakan
selaksa angan dan impian
Jakarta, 210911
Ain Saga
Rabu, 21 September 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar