Hatiku
bagaikan muara
terminal rasa
dari masa dan warna
hatiku..ada tawa dan canda
luka juga airmata
yang kurendam dilubuk bening jingga
tak ingin semua pecah berkeping
atau patah terserak
jadi butiran tanpa jejak
mutiara hati
kusimpan sepenuh arti
bertahtakan kejujuran melati
sepanjang musim kubermimpi
dia yang kerap percikkan nuansa magis dipulasan jemari hari
menanti awan putih beriring
menuju kaki pagi.
Indah dan wangi
Jakarta, 170911
Ain Saga
Senin, 19 September 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar