Rabu, 19 Oktober 2011

Arung perjalanan

Aku bersimpuh
diatas lafadz kesyukuran
tempat kusemaikan lentera kesepian
kubenamkan lingkaran tuak tangis
dan darah airmata

aku merasa kecil
dihadapanNya yang maha
aku merasa lemah
diantara tegapnya rimbun do'a

biar kularukan semua tawa
dalam buku harianku
dialah penawar rindu dan kelu

Jakarta, 181011
Ain Saga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...