Rabu, 19 Oktober 2011

Untuk hatimu

Hatimu yang demikian beku
selalu mendinginkan rinduku
begitu sulit kutapak waktu
bila hanya udara hampa semu
kuhirup bersama merenggut asaku

aku mencoba bernafas lebih baik
menghindari luka atau bersihkannya
namun tak semudah kata
tak seharum rasa

bayangmu selalu menggoda
airmata pun selalu bicara
retaskan nada sumbang peristiwa
dan penggal kata tiada
seolah semua simalakama
aku terpuruk di sudut cintamu
yang perkasa,

tak pernah akan ku duga.
Karena kau jelaga maya.
Pekat aku memandangnya
pekat!

Jakarta, 191011
Ain SAGa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...