Selasa, 18 Oktober 2011

Peraduan Sejati

Bukan lagi dengan airmata kumenangis
Hanya diantara susunan bait dan baris
Mendung yang menggelayut dijiwa kulukis
Meski tak butuh panjang aksara ditulis

Berbincang dengan malam itu mudah
Sebentar saja terkuaklah repihan resah
Bila yang dicari adalah arti dari keluh kesah
Kesunyian selalu sempurna jadi penerjemah

Tak cukup jika sekedar diberikan makna
Hanya terjawab segelintir tanya sederhana
Tentang apa dan mengapa ia berada disana
Bukan membuatnya beralih entah kemana

Seonggok gundah tetap diam direlung hati
Meski penghujung waktu acap kali berganti
Hingga penuh bawa diri pada peraduan sejati
Serahkan kepada-Nya sampai nafas terhenti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...