Biarkan terik berkaca di muka bumi
berkaca pada bunga dan dedaunan
suatu saat nanti
daun luruh itu akan kering dan terbang terbawa angin..
Meninggalkan riuh kenangan bergulir
menyentuh hati terbirumu
lalu pupus dihisap rindu
merayu..
Merajuk..
Kilatan bara yang lama terinjak kata
melampaui rasa setia
kau bacalah
mengertilah
saat dedaunan kering menguning
pada siapa kau akan berkata:
aku cinta..
Masih adakah sesuap arti yang bisa dinikmati?
Semua tanya merebak gelisah
dan musnah dalam sepi.
Mengganti yang terlampaui.
Terlewati...
Akankah kabut segera berganti?
Jakarta, 021011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar