Embun pagi yang luruh di dedaunan
menyentuh dinginnya keharuman
lingkar matahari belum tampak singgahi langit
jalan lengang sepi
terkubur warna malam yang kian pudar
lepas shubuh kususuri gema pagi
mencoba mencari satu arti
hidup yang tengah kujalani
meski kerap terantuk duri
kan selalu tak luput kusyukuri
namun airmata sunyi jatuh pula
menghinggapi.
Langit kembali sepi
jalan masih teramat lengang
saat kusiapkan lagi
sampan mungil melaju berbinar
menggapai cita cita impian
sempurna melukis pendar bintang
Jakarta, 02 Oktober 2011
ain saga
Senin, 03 Oktober 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar