Rabu, 19 Oktober 2011

Krisan Kuning Diatas Pusara Jiwa

Krisan kuning diseru sebagai bunga emas
Namun didalamnya bayang luka dikemas
Menjadi rangkaian tangkai yang selaras
Diatas pusara jiwa, jelas kepedihan terbias

Sampaikanlah berita duka pada angkasa luas
Agar lara yang dirasa jiwa sedikit terbilas
Kemarau padang asa tak butuh angin mengipas
Sebab hanya oleh hujan saja dahaga terlepas


Serumpun warna kehilangan kini menghias
Memaksa wajah senyum segera mengelupas
Saatnya tiba mencari, meniti jalanan bergegas
Tuk temukan topeng kedamaian sebagai paras


Dalam acak sketsa cerita ulu kalbu telah terlibas
Hancur berkeping dibawah tajam realita tergilas
Nyatanya bukan balada hidup dimainkan culas
Hanya kekuatan penyangga dirilah mulai meretas


Tak lagi sempurna iringi pandu harapan menapak tilas
Luntur bersama peluh serta tangis mengucur deras
Dengan tinta emas kini kelabu sedang coba dipulas
Karena hari esok tak terlukis hanya dari satu kuas


"Tak ada yang benar2 mudah dalam hidup ini. Semua butuh kerja keras. Dalam tiap sisi, entah itu perjalanan meraih cita atau atau cinta, akan selalu ada aral melintang. Tapi yang terbaik adalah berkali-kali jatuh dan merasakan sakit, namun tak pernah takut untuk kembali bangkit."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...