Kamis, 27 Oktober 2011

Rinai tangisanku

Mendung kembali membayang
di sudut jalanku terpanah gelombang
berderai rinai tangisan
takkan bisa memaafkan semua perasaan

keadaan yang kerap menafsirkan
suara kegetiran diantara suka cita
yang kita rasakan.

Biarkan ia menyemai bibit bibit kesabaran
di setiap tepian terhampar
luas dan tak terjabar logika kota.

Jakarta, 261011
Ain Saga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...