Kuhela nafas panjang
senyumi keadaan
perasaan pun tak kupedulikan
semua kelam
mengerjap kedip mataku pilu
terpagut hening meraja
sepi menjelma
seperti waktu yang beku
terbawa rindu
dan ku tetap termangu
dalam pancaran kenangan
yang hanyutkan sunyi hatiku
karena seseorang yang pernah
tuliskan prasasti
pada namaku dan juga asa terindahku.
Pergi selamanya.
Melebur bara hangat di nadiku
setengah egois.
Aku menganyam waktu
tanpa jeda.
Sepi.
Kuhirup sejengkal mimpi
sebelum jatuh dan kembali
sepi.
Jakarta, 221011
Ain Saga
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar