Selasa, 01 November 2011

Sampan cintaku

Tatkala mendung mendura manja
diantara sungai bening sampanku
melaju
dingin beku tak lagi habis kurasakan
dari sepenggal perjalanan
dari segumpal tujuan

berlayar lembut dalam gelombang
ikuti arus yang biru hitam
jelajah warna beraroma cinta
kuukir percikan aksara di kabut senja
aku lajukan sampan cinta
tak jemu ku merindu sapaNya
diantara semua mata jenaka
suci lahir bathinnya
namun masih merona bimbang di samudera rasa

namun coba kuredam jingga
bila memang hanya berbuah maja
aku ingin berendam di huluNya
nikmati istiqomahNya
sampai tenang menyapa jiwa
memberikan sekuntum harumnya
meski hanya sedepa aku melangkah
dan seribu tangan melambai gempita

tak ingin ku menoleh marah
atau berbalik arah
hingga sampanku goyah
tak teraarah tersaput bara merah
hati yang tak terukur kadar indah
setia
saat kupeluk penuh suka cita

aku diam dalam makna
meski rapuh,
tetap kan kudengar warta semesta
kata hati mengikuti irama
setiap gurat takdir tertambat lara
aku siap tegar songsong segala
hingga kutemukan dia yang mencintaiku
dengan tanpa kata
tanpa alasan
kecuali meraih ridho amanahNya.

Jakarta, dalam mendung
281011 Ain saga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...