Minggu, 27 November 2011

Wujud Cinta Dalam Kembara

Mencari perwujudan aurora
Mengikuti arah angin utara
Disisi langit sana warna tertera
Membias disela-sela udara


Terlalu panjang hati mengembara
Turuti ragu yang masih membara
Sedang jiwa lelah sebatang kara
Mendamba tempat berbagi lara


Sendiri bukan ada diantara
Menapaki luas jejak belantara
Saat gelap dijadikan perkara
Tiada setitikpun nyala lentera


Diam dari langkah sementara
Hingga surya sedikit kentara
Meski cahaya tak bersuara
Hangatnya cukuplah mendera


Tapi letih belumlah memberi jera
Berjalan lagi memancarkan aura
Menyusuri tilas derap rasa gembira
Menjinjing duka tanpa pura-pura


Temui sungai dengan pendek muara
Namun masih layu kalbu sang dara
Bukan dengan air kesejukan bicara
Sebab bukanlah haus yang tiada tara


Rapuh perlahan tak pernah terkira
Bukan karena mengenyam sengsara
Tetapi tak pernah ada dalam aksara
Buku hidup tak tertulis manis asmara


Pedih kian kokoh sebagai penjara
Lari dan mencari ialah pilihan cara
Tiada peduli seluruh raga kan cedera
Sesekali berteduh dibawah cemara


Jawaban akhirnya tampak oleh netra
Harapan mestinya berawal dari bahtera
Sebab wujud cinta adalah serupa mutiara
Hanya kan tersimpan didasar samudera

1 komentar:

  1. mantap...........
    begitu indsah semua tercipta
    tak ada cela yang membuat semua tak bermakna...........

    BalasHapus

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...