Minggu, 25 Desember 2011

Cintaku, Rasa yang Sederhana

Cintaku, bukanlah kesementaraan yang pendek
Tak sama seperti lemah tangkai bunga tergolek
Tiada menyerupai tipis kelopak mudah robek
Meski memang tak sekeras suara alam merengek

Jiwaku, ingin memapar rasa dengan sederhana saja
Menulis dengan aksara yang begitu mudah di eja
Lalu menyusunnya menjadi prasasti beralas baja
Yang tetap utuh meski pusaran waktu terus meraja

Ragukanlah, sesuka hatimu bertanya tentang masa
Jadi bimbang, andai bukan binar ini yang berkuasa
Yang tak menggebu, katamu, kan terhapus tergesa
Hingga hanya setitik kepercayaan dapat tersisa

Kesungguhanku, tak perlu terlalu lantang diteriakkan
Biarlah seisi semesta kelak memberi satu kesaksian
Tentang bagaimana tangan ini menguatkan genggaman
Atau bahkan memeluk sangat erat pilar-pilar kesetiaan

Menantimu, diantara luas jarak memisah membentang
Menyempurnakan cinta dari balik dinding nan menjulang
Selaraskan warna, meski berjuta gurat beda menentang
Ingin selamanya, bersamamu menjemput pagi datang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...