Penaku, kembali berayun disela kesunyian
Menempatkan detak hati pada keabadian
Biar, tilasan waktu membacanya bergantian
Kemudian memaknai indahnya kebersamaan
Jejak pencarian atas tawa masih tertinggal
Begitu runtut dalam aksara tanpa terpenggal
Menyadari bahwa hidup tak pernah jadi kekal
Namun tak jua jadi alasan langkah penuh sesal
Peri malam menghilang tuk ajarkan tentang sepi
Dimana letihnya diri dibiarkan tuk temui tepi
Kesendirian adalah penataan tuk menangi api
Agar pudarlah kegelapan, tak lagi diratapi
Lihat kawan, disinilah aku tetap termangu diam
Menuang warna diatas kanvas berdasar kelam
Mencoba melukis kedamaian agar jiwa pun tentram
Diantara garis sederhana pembentuk pola suram
Dengarlah benakku yang memainkan melodi sendu
Begitu mudahnya dijabarkan jadi lirik tentang rindu
Pada manisnya kenangan, kala kisah kita saling beradu
Antara senyum dan tangis, dalam persahabatan berpadu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar