Bertanya hati, mengapa melarung gelisah
Dari tepi samudra hingga antah berantah
Namun, malah sesat langkah tepat ditengah
Tak jua temui jawaban dan tetaplah entah
Berdiam hati, antara tempat tanpa denah
Dipijakan sebuah daratan tiada teramah
Didalam ruang kekosongan tak terbantah
Di derunya angkuh sunyi urung mengalah
Berkata hati, wahai raga coba kuatlah
Mengingat impi sebelum disapa oleh lelah
Menyusuri harap tertoreh sepanjang kisah
Lalu tegak lagi tanpa sudi tertunduk kalah
Berseru hati, agar diri membendung resah
Tak perlu dibuang bersegera dan kembalilah
Menapaki lagi pepasir tanpa coba berkilah
Sebab begitu pula sebenar-benar arti gundah
Seperti gurat dipasir pantai saat terjamah
Terhapus jua kala sapa ombak tak melemah
Meski kerap kali suram hidup menabur jengah
Peluk surya ada bagi jiwa yang tak menyerah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar