Seperti hujan yang mengurai cinta
Lewat rintik kecil mengecup semesta
Resapnya luaskan damai menggeleta
Menyentuh keping jiwa-jiwa terlunta
Begitulah hati memapar bias rindu
Coba selaraskan nada-nada sendu
Dari petikan beribu harap berpadu
Membentuk getar rasa nuansa syahdu
Engkau, yang berpijak dikejauhan
Membawa pecahan kalbu tertawan
Memasung tangis dalam senyuman
Membelai risauku dengan ketulusan
Dirimu, yang mengulur rentang sabar
Menanti angkuhku letih dan bersandar
Tiada melukis jenuh walau sebentar
Tak sekalipun hias kata dengan ingkar
Bilakah benar waktu jadi tak terbatas
Kala untai kasih berhak atas balas
Maka biar masa nanti penuh mengulas
Mengukuhkan kisah tiada pernah meretas
Biar kini asaku berubah menyerpih
Melepasnya terbang bebas memilih
Menyambut lantun kidung sang kekasih
Abadikan elok lirik pada lembar putih
Sabtu, 28 April 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar