Sabtu, 30 Juni 2012

KABUT

Engkaulah kabut
yang menghisap warna pagiku dengan berjuta lingkar tanya
hingga beku mataku menyimpan lara

Engkau lah halimun
yang merajai lentik malam sepiku
menjadi tuan dalam senyum..asa dan jingga senjaku
tapi kau lah juga pembunuh termanisku
saat gerimis bertandang merayu

Wahai kabutku..
Katakan..
Di mana lekuk cahaya bisa ku raba dalam diam dan keheningan
katakan..
Di mana aku bisa melapangkan rasa
diantara gerbong persinggahan
yang kau sabdakan lewat doa dan cinta..

Semua lekat melukis fatamorgana
merajuk ke dalam jiwa

21/06/12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...