Sabtu, 30 April 2011

Saat Harap Merapuh

Tak mudah mengusap peluh dan membuatnya mengering
Malah acap kali harap merapuh bagai potongan ranting
Sekali terinjak, benar hancur melebur jadi berkeping-keping
Menyerah begitu saja sebab telah enggan menyatukan puing

Satu hal biasa ketika ribuan mata menatap dengan memicing
Seraya meneriakkan kegagalan bersama riuh sahutan bising
Seperti telah siap mengoyak emosi hingga tinggi berdenging
Mereka, bukan penilai kuat lemahnya asa terombang-ambing

Bila angan yang kini ditangan hampir remuk di hujam lembing
Atau langkahku harus terhenti di tepian curam sebuah tebing
Tak kan rela membawa diri menjauh mundur tuk berpaling
Meski harus berulang kali terhempas kemudian terpelanting

Semangatku biarkan semakin tajam karna terus meruncing
Diraut bilah-bilah cobaan yang tak pernah sekali pun terbaring
Yang dikirimkan-Nya demi membasuh jiwa dalam tetes bening
Mengalir bersama semerbak kesabaran selalu setia mengiring

Ibu..maafkanlah aku

By: Ain Saga

Ibuku sayang..
Maafkanlah diriku
tak dapat menatap
matamu minggu ini
hanya semua bayang
tentangmu
terasa gemuruh teriakkan
rindu

jangan hakimi ku dengan
airmatamu
disini aku telah tenggelam
dalam pilu
hujan yang menderas diujung kelopakku
selalu akhir dari rinduku
tak pernah jemu
kupandang bening fotomu
tak pernah lelah
kuhentakkan serpihan doa
disegala cuaca hidupku
meski kutahu jarak menjadi benalu
tetap ingin kakiku,jiwaku
hatiku dekap erat ragamu
ingin kudengar kidung nina bobomu
dipenghujung dongeng sang kancil
lalu kau mengusap lenganku
hangat menciumi keningku
lembut dan khusyu mendoakan
masa depanku
semoga kau titiskan naluri keibuanmu..ibu..
Kepada hatiku yang malu
Agar semua cahaya tetap
mengalir dalam getar haru
karna tak semua anak di dunia
bisa miliki ibu
sebaik sehalus cintamu
untukku

trimakasih ibu..
Am miss u
i need u
i luv U

Belukar Cinta

Dari lubuk hatiku terdalam
kusentuhmu dengan sapaku
seakan hening jadi balutan rindu
rindu yang menggenangi sluruh butiran darahku
hatiku
bahkan semua pijar kenanganku
melukis senyumanmu

masih kuingat
bagaimana jingga matahari
melaburi seluruh ruang atensimu
kau selalu ada untukku
padahal aku kerap menyakitimu
kau berdoa untukku
sedang aku mencibir hadirmu
mungkin saatnya
aku kini memeluk hatimu
membawanya pergi ke alam
belukar cinta
yang tak ada tangis dan airmata
yang ada hanya istana cinta dan kejora
yang sama kita bisa saling mengaguminya
sepuas hati kita
sesempurna rasa cinta
karna hari ini kau telah mendoakanku
maka hanya serumpun doa pula
ku detakkan di nadimu
menyayangimu
dengan semua kapasitasmu
dan keadaan mu
ku sayang kamu kawan
seperti kau pun sayangiku
dalam doa dan asa
selamanya..
Kita saling menjaga..
Terus menjaga..
Rasa yang indah dan sempurna
dalam belukar cinta
aminkan..

Jumat, 29 April 2011

Harap Untukmu Disela Bergantinya Usia

Surya, semoga tetap setia jadi penerang kini
Tak rela jika sinarnya dikulum mega di hari ini
Agar hatimu menjejaki tangga usia tanpa terbebani
Sunnguh ingin kucoba meraba senyummu dari sini

Hujan, jangan dulu mendekap bumi dengan kesejukan
Biar sempurna tugas mentari dalam memberimu kehangatan
Merayu seisi alam untuk bermelodi mengiring harapan
Mempermudah rangkai doa lirihmu segera tersampaikan

Jika ditengah kisahmu sempat terukir aksara duka
Maka kumohonkan cinta-Nya membuat perih terseka
Kemudian bangkitlah bersama jiwa yang lebar terbuka
Lebih bijak memaknai hitam tanpa buruknya prasangka

Tiap warna adalah pelengkap terbentuknya diri yang kuat
Menjadi perpaduan atas lahirnya sesosok pribadi terhebat
Acuhkan saja bisikan kata menyerah saat lelah kian mengerat
Pastikan kemenangan sebagai akhir mimpi yang digenggam erat

Kawan, memang bukan mudah terus mengulurkan tangan
Untuk sanggup memecah jadi puing gunung-gunung rintangan
Tapi arti berganti usia justru adalah sebenar-benarnya perjuangan
Karna akhir dari cita selalu lebih tinggi dari batas pencapaian


Samudra Cinta

Cinta...

Ijinkan aku mengiring
kemana kau pergi
biar hujan tangisan di kejora
atau rindu dendam di jelaga
ku kan tetap menyanjungmu
menuliskan tiap kata dengan hatiku
memahatkan aksara rasa
disela kasih sayangmu

cinta...
Tak pernah ku tahu
sebatas apa kedalaman rasamu
sejauh mana kau telah miliki
rasa itu
tak ada jejak yang dapat kutuju
tak ada halimun yang kuharap rintangiku

biarlah kulelap disimponi nafasmu
ku tertidur diantara usap lembut jemarimu
karena kau lebih istimewa dari bilik jiwaku
kau telah menjadi samudra dalam hidup
yang memberi udara bagi nafasku
namun yang kuberikan hanya kecupan tak berarti
mimpi yang tak bejanji
rindu yang nisbi
asa yang tak pasti
cinta kau telah memiliki ruang sempurna dinadiku
dengan semua karunia indahMU
hingga pagi ini ku masih mampu berdiri
memandang wajah bumi dan bersyukur diantara semua indah ciptaMu
trimakasih cinta
untuk segalanya..

Rabu, 27 April 2011

Make Me Feel Once Again

Never ask why I couldn't find anyone to trust
Coz there won't be a right answer you'll grasp at last
Just try to figure out the sorrow lies around my past
Anything you would see is only pieces of the crush

Give me a proof that everything's gonna be find

When I'm really making a step with you on this line
What if someday serenade of life plays no more kind
Will you keep that smile for me such as the sunshine


Indeed, it's difficult for me to walk alone within the pain
Hardly, can never hear the voice of joyful I may gain
Fully the darkness is the one covering my whole brain
It is completely made of the sore I don't like to explain


But somehow, I finally give you the key to come into my heart
Believe you to mend my entire life which has been broken into apart
Make me feel once again the beauty of love right from the start
Put a hope in your arms, this togetherness won't stop easily like a dart


Show me the precious honesty which I was afraid to share
Softly guide me to see clearly that you will always be there
Stand beside me with all the love when there's no one to care
Be the best companion who erase my tears anytime and anywhere

Nyanyian Pagi

Sebelum matahari merekah
telah kukepakkan sepasang
sayapku
padahal pagi masih buta
dan sengatan dingin tak terkira
namun hatiku yang semalam
telah tertetesi cinta
cahya dari Sang Pemilik Cinta
tiba tiba pagi ini jadi seroja
merona..
Membuatku mampu melesat ke angkasa
menaburi langit yang masih lelap
bunga yang masih lelap
serta semesta yang cerah cempaka

seperti semua ingin bertasbih
pada Sang Maha perkasa
yang telah memberi
selaksa karunia
dari jasad hingga bathinia
dari kasat hingga hingga maya
dari ada menuju tiada
dari titik menjadi garis
dan dari dingin menjadi membara

begitu sempurna Dia
hingga tak ada satu suarapun
dapat menandingiNya
semua tunduk dibawah bayangNya
mau atau tidak
pintuNya selalu terbuka
bagi segala yang setia
menjaga cinTa

apakah kau dan aku menjadi satu diantaranya??
Semoga Dia mendengarnya..
Aamiinn..

Kata Hati

By: ain saga

Telah sampailah kakiku berdiri
diantara kesuksesan dan kegagalan
jutaan bayang serasa ingin membunuhku
jutaan warna berlabuh dalam kalbuku

merintih atau diam
menangis atau diam
bekerja atau diam
begitulah takdir bermain di
aliran darahku

aku harus mampu menghimpun selaksa doa
untuk semua yang kupinta
dipintuNYA

dari kejauhan
riuh suara cita dan cinta
memahat ketegaran
jiwa yang lapang
kugenggam tenang
bismillah
awalu dan akhiru
semoga tergapai semua mimpiku
sampai sujudku terasa jauh
terkubang dalam pasrah biru
aku yang tiada tanpa sejengkal
karunia indahMu.

Minggu, 24 April 2011

Keraguan Masih Kuat Menjerat

Engkau kala itu tengah bertandang sebagai sahabat
Sesungguhnya bukan hanya tangan ini siap menjabat
Namun segenap hati terbuka untuk peluk hangat kerabat
Hanya saja, sedikit keraguan masih teramat kuat menjerat

Lalu tanya kecil menyeruak, tak cukup sebatas tersirat
Adakah niatmu tulus dalam menjadikan aksara terikat
Maafkanlah bila sikap diri terlampau keras dan memberat
Sekedar pastikan kemurnian atas pena hati yang terangkat


Mungkin pemahamanku tak cukup luas atas maksud terpahat
Tak kunjung mengerti pada harap yang hendak kau semat
Mataku penuh keterbatasan hingga kesalahan itu nyata terlihat
Nyaris seperti kesengajaan dalam tiap baris kata yang kau buat


Aku hanya hamba dari Sang Maha Pengampun, tak sepatutnya terlibat
Dalam penghakiman terhadap hamba-Nya, jika sesal benar menggeliat
Mencoba percaya bahwa mungkin hanya tergelincir ketidaktahuan sesaat
Semoga bukan untuk merusak keindahan geresan rasa dengan muslihat

Andai satu kesempatan diberi, mampukah lebih santun merangkai kalimat
Berjanji tak kan lagi memetik yang bukan jadi hak dalam bait-bait tergurat
Tak secuilpun ku genggam benci terhadapmu yang mengulur tali sahabat
Sebab bahagia tercipta bersama kian bermekarannya ukhuwah saling merekat

Saat kau terbayang

By: Ain Saga

Entah mengapa
begitu mudahnya kau datang
menghiba di alam fikiran
kau seperti bunga
yang kupetik dari taman indraloka
berwarna putih bersih
dan harum laksana mutiara

kusimpan bayangmu dalam
bimbang
dalam diam kucuba bertanya
siapakah engkau
yang menitisi tiap aliran darahku
melewati berjuta arteri
lalu rebah dijantung merahku
mengisi kisi hati yang bisu
angan tak pasti
berkedip khayalku mengganggumu
namun lambaian ku
selalu urung memelukmu
tak tahukah engkau
getar yang menyerbu diantara laksa gemintang
semesta hati tak bisa kumengerti
saat kau terbayang
kuhanya berdoa dalam semedi suciku
mungkinkah kau yang kutunggu?

Diantara hening meraja

By: Ain Saga

Aku yang sedari tadi
telah berlabuh
dari genap mimpi indahku
menuju satu titik yang lugu
dimana asal dan muasal di takdirkan

diantara butiran hening
malam menusuk
serta dingin berkecamuk
membasuh hati yang sengketa
ku bermunajah padaNya
mengharap Dia singkapkan kabut derita

kini tak ada langkah yang tertawa
tak ada remuk dendam bahasa
caci maki dan pura pura
hanyalah milik dunia
tak perlu banyak bicara
sedikit saja namun bermakna

hanya dalam doa
hening menjadi suara
labuhan cinta yang tersakiti
oleh cuaca dunia
yang penuh goda

maka disinilah aku
berdiri menghiba
dilaut ampunan kasihNya
dalam hening yang meraja
ku torehkan kata segala noda
ampuni ya Robb...
Ku belum layak ada dalam syurga
ampuni ya Robb bila dunia masih tetap kusandingkan
tetap ku jadikan harapan..
Sementara langitMu
begitu tulus
memanggilku penuh sayang
ampuni..
Ampunilah aku..ya Robb..

Bayangan Dalam Hujan

By: Ain Saga

Tak sanggup airmataku
menatap bayangmu
yang luruh dihempas hujan
tanah basah berdaki ini
mengotori lembut tanganku
namun ku tak peduli
terus saja nafasku mengejarmu
meneriakkan kata
jangan pergi
seakan suara hujan ditengah telaga
tak hiraukan segala nada bicara

aku lelah dengan aroganmu
aku tertawan dalam sendu
kaki ku terasa ngilu
darahku membeku
kau cemburu
kau egois
tanpa kau sadari

kini saat ku bernjak
bayangku luluh
disaput hujan
dingin mengikat hatiku
berharap semua akan berlalu
tak ingin ada kehilangan
namun semua harus terasakan
di lubuk tempat mawar kusimpan
bening seperti tetes hujan
yang mewakili kepedihan
hilang pergi seraut mimpi
simponi penuh detak elegi
haruskah kumati karena ini?
Karena biru laraku.

Lentera Kata

By: Ain Saga

Lengkap sudah
bayanganmu membeku
dijantungku
menindas tiap namamu
riuh melambai padaku

senja mulai jingga
menjemput sang pagi yang jauh
menapaki jalan tak bertepi
kaki malam bagaikan ranjang penuh bunga
tempat kurangkai berjuta derma

inikah rencanaNYa
kuasa sang pemilik hidup
yang kurasa selalu bias dan lengang
tak bisa lagi ku memilih
diantara lautan bergelombang dan ratusan camar menyanyi
tak terasa kalbuku berteriak
hujan di kelopaknya

begitu malangkah hidupku
hingga tak pernah bisa suaraku menyentuh harum cintamu
hanya karena hati yang kau miliki
terlalu fantasi
terlalu peka dan perasa
aku diam dan berpikir
namun baitku terasa lesi
hanya lewat doa ku mohonkan
Allah berkenan hadiahkan kasih Rindunya
di setiap lini kehidupanku
yang penuh dilema prasangka

Jumat, 22 April 2011

Senyuman matahari

Dalam bingkai lusuh itu
tak berkedip jantungku
menatapmu
seraut wajah sederhana
teramat sederhana
yang membuatku jatuh cinta

terbayang dirimu
sendirian menuntut hak mu
agar duduk sama rendah
dan berdiri sama gagah
diantara kaum lelaki

aduhai betapa hidupmu
bagaikan dewi
terpingit terkurung
dalam penjara para dewi
seakan takut kelopak harummu
tergores bumi yang keji

namun engkaulah
senyuman matahari
kau nyalakan semangat juang
untuk terus berprestasi
harumkan nama negri
dobrak dinding keangkuhan
penguasa citra

ah,.....kartini
senyumanmu selalu kan
ku rindu
menggenapkan asaku
berdiri dipuncak lazuardi
membuat bangga negeri
pertiwi..
Senyuman matahari
kini kutanam dinadiku
kan kulanjutkan cita citamu
kan kuabdikan jiwa ragaku
basuh luka di negeri
kolam susu..

Kartini..dan seguris puisi

By: Ain Saga

Berabad silam
masih kurasakan hangat senyummu
menatap pendar dimataku
matamu yang teduh
seakan memberiku selaksa kekuatan
untuk menyongsong impian

hidupmu adalah tanggungjawabmu
pastikan kau mencari tahu
jangan bermalasan dalam
birunya kasih ayah dan ibu
pijakkan kedua kaki
agar kau faham warna
perjalanan..

Hari ini kau genap berulang tahun
nyanyian cita mu masih basah dimataku
masih melaburi pikiranku
aku akan meneruskanmu ibu
agar matahari takkan
jadi gelap lagi
bagi perjuangan kaumku
hanya ini
hadiah sejatiku
untuk seorang kartini
pahlawan emansipasi
yang slalu buatku jatuh hati
semestapun turut berseri

Kartini dalam expresifku

By: Ain Saga

Ku akan melukis pelangi
membuka sinar kabut sunyi
ku akan meniti langit
menerjang gelombang tsunami

ku balas jasa semesta
dengan sejuta syukur di dada
kubalas senyuman nirmala
di hati putih yang bersahaja

kan ku bawa semua cinta
harapkan bias sinarMu ada
hayati setiap langkah diri
menuju nirwana cita cita

karena kau ada
maka ku berbagi cerita
karena kau ada
hidup mimpiku
tak pernah sia sia

Halilintar tanpa hujan

By: Ain Saga

Langit pagi yang cerah ini
berubah tiba tiba jadi merah
kau dan aku berdiam
dalam kubang amarah
kau beku
aku pun beku
kita sama tak ada kata cair
nyalakan api diatas tungku
agar minuman dapat kutuang
mungkin kopi susu dapat
redakan halilintar
tiada hujan dan sayap elang
yang akan alihkan semua perhatian
namun hatimu
terlanjur beku
aku menunggu
bintang jatuh dihatiku
agar dapat kuhadiahkan semburat cahay
pada hati bekumu
ku kan mencobanya
dalam dentum tak berkesudahan
lalu senyap..kita berdiam dengan sejuta pikiran..
Tentang edaran cinta
yang harumnya melukai pena kata dan hempaskan sejumput ketabahan..
Mav cinta...kau salah menduga

Serambi Hati

By: Ain Saga

Kududuk didalam serambi hati
hatiku yang kadang hujan
kadang kemarau
tergantung cuaca
dan angin kota yang mendesir dimuka jendelanya

kuambil selembar kertas
kutulisi ribuan kata
ribuan rasa
ribuan irama
aku tak pernah tahu
kemanakah rasa itu akan bermuara
hingga tak pernah ada hujan di sini
serambi hatiku
yang dengannya
aku bermanja
berceloteh tentang warna pagi
senyuman pelangi
rindu yang teduh
atau sengatan terik mentari
kutulis setiap hari
setiap pagi
agar ku dapat
mensyukuri rasa demi rasa
yang tercipta dalam nadiku
yang pemalu tak terbiasa
bicara tanpa alasan
dan ungkapan..
Serambi hati
jadikanlah hatiku indah
karenamu..

Seperti Hujan

By: Ain Saga

Seperti hujan
kelopak mataku selalu menyimpan airmata
saat ku sendiri
mengejar semua mimpi
kupikir semua akan mudah kulalui
namun berkali kali
kutertusuk duri
berkali pula ku menghibur hati

jalan yang panjang
tetaplah jadi harapan
raihlah mimpi
sebelum mentari
pergi
tak berkaca lagi
diwajah indah bumi

Senin, 18 April 2011

Sekelumit Doa Dihari Lahirmu

Pasir waktu telah sampai pada satu ruas
Menandakan rentan hidup tak cuma sekilas
Terkadang lupa berapa banyak alpa melintas
Ditengah kerikil tajam yang buat harap meretas


Hari ini, satu dari kelopak usia jatuh lagi
Masa remaja pun semakin menjauh pergi
Maka, gantungkanlah mimpi itu semakin tinggi
Sebab putaran roda jaman tak selalu bersinergi


Tak mengapa andai kau tak bisa mengerti
Apa yang sedang coba ku ungkap dari dalam hati
Karna ku tak punya apapun yang dapat jadi arti
Untuk indahkan cerahnya esok yang kini kau nanti


Sahabat, biar ku selip doa pada semesta yang bertasbih
Memohon kebahagiaan bagimu pada Sang Maha Kasih
Semoga pendar dari tiap cita kelak mudah kau raih
Menghalau segala rintang tanpa mengeluh atau berdalih

Minggu, 17 April 2011

Kalam-Mu

Dari jauh
kudengar alunan kalammu
menyayat kalbuku
seakan rindu tiada habisnya
cinta tiada putusnya..
Kehangatan
kasih sayang
menyemai dalam rongga dada

ku mulai bisa mengerti
mengapa ku tetap harus disini
senyumi hati yang lesi
bacalah wahai hatiku
kalam illahi pengusir sedih
pengobat nyeri dan vitamin
hati
karna hidup selalu tak pasti
penuh bias mimpi
dan terlebih lagi tiada basa basi

Sabtu, 16 April 2011

Ketukan Irama Hati

Jauh di dasar kalbu kau membuatku merasa
Dicintai dengan lebih indah dari segumpal asa
Bahkan ketika aku tak lagi bisa mempercayai
Semua senyum dan tegur sapa yang ku jumpai

Masih merupakan tanya bagaimana kau memahami
Menjadikan keringnya tanah hati kembali tersirami
Ditengah baris-baris keterpurukan paling hebat
Engkaulah satu yang mengulur tangan tanpa syarat


Dan saat mereka jenuh dengan keluh kesahku
Kau ada di sisi jiwa untuk setia mendengarku
Memberi waktu bagiku menyelesaikan penuturan
Kemudian menyilang arahku pada sejatinya keikhlasan


Tiada satupun yang benar-benar jadi milik pribadi
Lalu apa hak ku berharap cinta duniawi akan abadi
Bahkan dirimu yang kini menyemai kisah bersama
Tak pernah tau kelak mampu bertahan berapa lama


Berharganya waktu denganmu tak membuatku tamak
Tak lantas ingin menguasai takdir-Nya di atas kehendak
Kau membuka mata ini hingga mampu melihat jelas
Bahwa kita hanya sedang melangkah dijalan berbatas


Terpagari oleh ketetapan-Nya yang telah dipastikan
Tak kan tertukar dimana akhir letak tiap ketetapan
Maka, biar kubuka alur bagi cerita untuk terus mengalir
Pasrah padanya kapan dan dimana cinta kita menemui hilir


Saat ini hanya mampu menyamakan ketukan irama hati
Sembari terus mencoba saling menerima dan mengerti
Merajut doa demi doa agar ikatan ini tak pernah sia-sia
Semoga tetap dalam manis kebersamaan hingga ujung usia

Kekuatan Rindu

By: Ain Saga

Malam semakin berbinar
menjemput sang fajar
bulan cerah
udara menggigit pori
dilangit kamarku
menyalami sepi
tiada ada habisnya

musim kembali menyergap
kemarau
kering menerjang pinusku
semua tak sampai tujuan
hanya berhenti di satu terminal
diam melukis saputan
letih menandingi hati

disana
sepasang mata
menatap seraut wajah
menghela nafas
berharap jarak telah tutup usia
hingga tak ada dinding
sembunyi lagi
angkuh lagi
semuanya
bersinergi dan menyanyi

Jumat, 15 April 2011

Betapa Ia Sangat Kubutuhkan

Siapa yang berlari bersama dalam perjuangan
Sahabat tak butuh alasan untuk dipertanyakan
Tak peduli benar atau salah runtuhkan rintangan
Hanya tau bagaimana cara airmata terhapuskan


Acuh terhadap apa yang dapat ia kumpulkan
Asalkan tetap mengayun pijak beriringan
Tawanya menjadi begitu ringan tanpa beban
Hanya dengan melihat wajah berhias senyuman


Jika ia harus membukai gerai jiwa dipertunjukkan
Maka di segala sisinya tertinggal perih goresan
Dari tiap luka yang ku peroleh di tengah perjalanan
Tangisnya tertahan di pangkal relung saat aku kesakitan

Mengerti sungguh, betapa ia sangat aku butuhkan
Menopang semangat yang kadang rebah oleh kerapuhan
Berjuta ucap terimakasih tak kan cukup sebagai bingkisan
Untuk setiap kebahagiaan yang perlahan-lahan ia kembalikan

Jejak Langkahku

By: Ain Saga

Hembus angin pagi
bawalah angan citaku
terbang melintas tujuh samudera
kibarkan bendera
bakar kata duka
nyalakan api setia
berjaya
menyongsong genap hari
yang mengaliri hati
dengan akhlak
dengan pujian surgawi
dengan denting dawai
harmoni

ini semangadku
biar saja kuukir dengan api
dengan air
dengan udara
yang mumpuni
bila segala telah tiada
ku tak lagi punya apa apa
untuk kubagi bersama
apakah kau akan terus ada
tetap ada
akupun tak rela
lupakan kemashuran jejakmu
namun apalah daya
aku hanya sebutir debu
dalam padangNya.yang berduri
sekali ku berani
tiada akan terperi
hunus senjata dengan aqli
hidup haruslah tegar
bagai karang terjal
menuai asa ditiap tikaman zaman
siapkah kita???
Cuma satu jawabnya
mau atau tidak.
Itu saja.

Cermin Sanubari Sang Bangau

Tak berkawan menyudahi letih, dialah sang bangau
Tertinggal sendiri di bibir pantai dengan alunan sengau
Kedua sayapnya terlalu lama terbeban bongkah galau
Begitu memberat hingga pandu atas tujuan jadi kacau

Mencoba mengundang teman meski suaranya parau
Jelas tak kan terdengar hingga ke seberang pulau
Seketika terasing dalam perasaan berselimut risau
Seolah menjadi penutup sirnanya seluruh senda gurau

Begitu ingin pulang, namun letih masih tak terhalau
Nian jauh peraduan seperti terpenjara dalam rantau
Tak ubahnya menunggu mati bersama angin berdesau
Tapi maut saat ini hanyalah semu jerit hati yang mengigau

Kuasan di kanvas hidup sudah tak terlihat memukau
Bukan lagi pengarah ketakjuban dengan pendar berkilau
Kabur cahaya mata hingga anugrah pun tak tampak walau
Lembar demi lembar kasih-Nya membentang menutup silau

Pernah kudapati bayang diri di cermin sanubari sang bangau
Ketika selaksa angan tertulis tak pernah melebihi kata "jikalau"
Berkerudung keputus-asaan setelah penataan hidup kacau balau
Tapi segera bangkit sebab doa pada-Nya, tak hanya berdiam di surau

Kamis, 14 April 2011

Gemericik senja

By: ain saga

Alam nirwana
mengusap mataku teduh
riang gemuruh kakiku
menjauh
melewati segala bunga
melewati pohon dan cempaka
angin menyapa kulitku
seperti ingin menciumi
hati ku yang lagi merah jambu
senja segera pergi
tinggalah malam menanti pagi
bersama seruni harapan
dan ribuan mimpi mimpi
yang akan menghadiahkan
hati
sekuntum taman persahabatan
yang tercurah di kisah jalanku
bertabur penuh cinta
bernafas penuh tawa
aku menikmatinya
detik yang menggoda
menyanyi lagu senja
dan cinta
semesta raya
di senja menawan
seolah tak ingin ia hilang
dalam waktuku
pulang

Tetap Mekar Diantara Belukar

Lihatlah bunga yang tumbuh diantara belukar
Bukankah ia tetap bertahan hingga mekar
Tak peduli dimana kehidupannya mengakar
Selama mentari masih berkenan membagi sinar

Keindahannya tak pernah dinanti banyak mata
Sering dianggap sebagai kuncup liar semata
Tak punya taman megah tuk jadi tempat bertahta
Namun tak berniat memusuhi takdir dengan sengketa

Teguh berdiri meski acap kali terinjak langkah kaki
Anggun meliuk mengikuti rayu sang bayu tanpa dengki
Penuh khusu' menguntai wujud keikhlasan yang hakiki
Walau alur-Nya tak selalu seperti yang dikehendaki

Belajarlah dari bunga liar itu tentang indahnya rasa syukur
Meresapi tiap tetes nikmat tanpa menyiratkan sikap kufur
Tak menyalahkan suratan-Nya meski berkali tersungkur
Sebab pasti bahagia adalah akhir bagi duka lara tuk terkubur

Dinda kuingin cinta

By: Ain Saga

Dinda..kuingin cinta
cinta yang sempurna
yang slalu tetap ada
disetiap asa datang menyapa

dinda
apa kabarmu dinda
kaulah adik tersayangku
dimana aku
kau slalu ikutiku

dinda..
Mengapa kau bermuram durja
sedang aku masih menjagamu
lindungi hatimu
untuk indah menyusuri jalan setapak ini
namun kau memilih pergi
lupakan jati diri
mencari mimpi
yang lama tersimpan dihati
melatimu
dinda..dimana cinta
kau simpan diantara marah dan bencimu
untukku

kita bagai samudra yang saling
menyapa
tapi diam dengan gelombang cahaya..
Ah dindaku
jangan lah begitu.
Bukankah kaulah mutiara
dalam butir darahku?

Kerana Ku Tetap Setia Dalam Pelukan Rindu Ini

By: Muhammad Shahid Boy Ahmad 



Tika Kita Melewati Perbatasan Sayang Ini,
Seringkali Dugaan Menghembus Kesabaran Diri,
Kadang Membawa Rasa Mengakar Sayu Di Hati,
Mengenang Cinta Kita Yang Belum Terikat Pasti.

Namun Terus Juga Ku Tabahkan Demi CINTA KITA Terus Bersemi,
Agar Sulaman Janji Akan Terkota Di Lembah Indah Suatu Hari Nanti,
Yang Kita Bina Dari Butir Kasih Mesra Sedalam Limpah Rasa Nurani,
Dan Redha ALLAH Terpaut Kukuh Mengiringi Langkahan Kaki.

Tergenggam Kemas Di Balik Syukur Pautan Suci Jari-Jemari,
Terzahir Bahagia Menyusuri Indah Titian Pancaran Cahaya ILAHI,
Menyatu Sehati Sejiwa Dua Insan Yang Saling Kasih Mengasihi,
Merealisasi Sebuah Harapan Agar Berpanjangan Sinar Sang Pelangi.

Walau Nanti Ada Tangan Cuba Merungkai Ikatan CINTA KITA Yang Kukuh Berdiri,
Akan Ku Pertahankan Dengan Sepenuh Jiwa Dan Raga Yang Terusan Menyintai,
Agar Terus Mekar Bunga-Bunga Kasih Di Halaman Subur Yang Luas Terbentang Ini,
Kan Ku Pagari Dengan Rapi Melindunginya Kerana Ku Tetap Setia Dalam Pelukan Rindu Ini...

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...