Jumat, 30 September 2011

Bias Warna Kalbu

Ilalang disebidang tanah semesta
Diantara mereka kucari satu kata
Yang sanggup mengurai arti cinta
Tanpa kebisingan gegap gempita

Mereka pun mulai menukar tanya
Mengapa tak ingin ku mengakuinya
Sedang sering ku dekati dindingnya
Sekedar mencuri bayu yang ia punya

Hanya satu alasan sederhana tersisa
Bukan hendak kusamarkan rasa
Hati inilah yang belum rengkuh kuasa
Tak mau aksaranya dibaca paksa

Kekasih, rebahkan lelah seraya menanti
Warna kalbu terbias bukan tuk menyakiti
Tak kan tertinggal celah tuk mngkhianati
Kesungguhan rasa telah tersemai dihati

Saat ini langkah diri bukan tertahan ragu
Kabut jalan itupun tak kan membelenggu
Tak berniat melepas, sekedar menunggu
Ketika jiwa kita menyatu dalam sebuah lagu

KETIKA AIRMATA SEDINGIN SALJU

Keheningan mengikat kalbu dalam jemu
Emosi pun tiada letupannya dikurung semu 
Terlalu lama duduk diam tanpa datang tamu
Inikah satu-satunya kawan yang mesti ku jamu
Kesendirian yang tak lelah mengganti bayangmu
Antara ruang hampa tempat terakhir ku bertemu

Airmataku tak lagi mengalir dilengkung wajah
Irisan kepedihan ini memaksanya tetap singgah
Resapkan lebih dalam rindu, berbunga resah
Maka sekalipun jatuh, rinainya serupa bongkah
Apabila menengadah butir beku diatasnya tertumpah
Tiap tetesnya jadi dingin sebab tak pernah terjamah
Adapun, hanya sedikit mencair disela raga nan lemah

Seolah menyentuh utuh salju saat indera meraba duka
Entah, selaksa pagi tak jua bersemi dipenghujung luka
Diantara malam, tak tersisa kecuali lembar prasangka
Ilusi kelam yang teramat pekat, bawakan perih tak terseka
Namun, keraguan di ulu hatipun juga kesia-siaan belaka
Garis hidup terkait, nyatanya bukan untuk direka-reka
Irama sendu terdengar bukan sebagai refleksi atas murka
Nantikan saja, batas penghabisan terindah-Nya terbuka

Sebentuk bahagia pergi bukan sepenuhnya menghilang
Akan ada saat baginya tuk kembali meniti arah pulang
Luruh seluruh penat akan gelap seiring fajar mejelang
Jauh terkubur dibawah pijakan senyum yang bertandang
Urung menutup harap sebelum birunya langit terbentang

"Senantiasa menanti, hadirnya kebahagiaan sejati" 

Kamis, 29 September 2011

Selembar kisah lalu

Tak mudah menapak dalam duri
yang tiap saat dapat menyayat pori kaki

tak mudah pula menggenggam rasa
jika seabad tak ada kabar berita

biar saja kan kubakar segala sengketa
maka derita tak lagi ada
tinggal siluetnya saja menepi dalam udara berlukis tawa

semua telah berlalu
usah kau sesali untaian sembilu
yang padati hati nan rapuhmu

kini selembar kertas kubuka berani
kunikmati imaji
melukismu
hati hati
dengan tinta pinky
ataukah kelabu pilu
siapa peduli

hidup hanya sebentar
percikkan saja selembar senyuman
maka semua akan berbinar.
Menerangi kisah ini.

Jakarta, 290911
Ain Saga

Senyuman Bintang

Menjelang malam tiba
kulihat setitik cahaya
bertaburan menghias angkasa raya
mencari sepasang mata kejora
untuk berbagi dalam kerjap sinaran

menyentuh keindahan
permadani lukisan kencana
yang terulur dalam warna sketsa senja
jingga merona kini ganti permata

adalah bunga menikmati cerahnya
kupu dan kumbang pun saling beradu mata
tak sangka nuansa berubah terang
seterang pagi tanpa hujan
dan kini malam berlapis bintang gemintang
menenun laksa keharmonian
bumi dan seisinya.

Aku pun terbawa dalam kerlip genitnya.
Senyuman bintang
semakin benderang
menjangkau cakrawala
memadukan cahaya sapa
dari balik tirai sang rembulan berpesta
dengan segala warna warni jagat raya
berkilau segala sempurna.purna.


Jakarta, 290911
Ain Saga

Sekuntum Rindu

Sudah kucoba melupakan
berkali kali tetaplah terkenang
sudah kucoba menepiskan
namun langkah teramat berat
bagai menggenggam logam berat

kabut di mataku pun luruh
menyatu dalam desiran udara hatimu
yang tak pernah bisa kuterjemahkan
dalam taman rindu yang biru
menyimpan selaksa cerita lalu

kini sekuntum rindu merebak pilu
seputih senyum masa lalu.

Kutinggalkan bersama riak sesal sepiku.
Entah menepi dalam kalbu?
Entahlah.

Jakarta,
290911
Ain Saga

Petikan Kasih

Lafaz hidup masih berdenyut
Bersama petikan kasih berlanjut
Tetap tenang mentari disambut
Mengurai cahaya tuk dipungut

Biar langit itu kembali merajut
Pelangi putih memuai batas sudut
Waktu pun bebas tak terenggut
Tanpa penghalang menggelayut


Selagi cinta dalam jiwa bertaut
Tak hanya rangkai janji dimulut
Tetapkan untai doa sujud runtut
Di kuasa-Nya ego bertekuk lutut


Disampingmu hingga akhir menjemput
Adalah satu pinta yang tak pernah luput
Menjadi asa tiada kunjung usai terpangut
Namun, insan mesti dengan pasrah berselimut


Harap hati, romansa senantiasa menyulut
Pijar setia meski nanti usia telah lanjut
Dan jika senja menjadi semakin larut
Dalam restu-Nya, damai cinta kita terbalut

Menyapa Pagiku

Kubuka jendela kamar
dan kubiarkan udara pagi berkunjung penuh senyuman

aku pun bersiap menyeduh hangat teh jasmine kesukaanku
dalam cangkir bening bermotif cahaya bintang kejora

langit masih bersandar di ujung kaki malam
namun embun pagiku telah bergulir..merebak di sela sela daun hijau
harumnya memabukkan hati
dinginnya redakan segala emosi

pagiku yang kembali bersemi
kunikmati dengan serpihan sepi

sambil kunanti matahari sinari bumi
ku basuh wajahku perlahan
dengan air kesucian
shubuh ini indah
dalam lautan ketenangan
dan hangatnya pelukan alam.
Di jantingku yang kerap berdenyar gamang

Jakarta, 290911
Ain Saga

SUARA KELEMBUTAN

Seruan Adzan bergema lagi
membangunkan insan yang masih bermimpi
pagi telah kembali
terbukalah segala nafas dan getaran
menyambut hari baru
diantara kuncup yang mulai mekar
siap menaburkan wangi dan keindahan
di bumi penuh permata kehidupan


Jakarta, 290911
Ain SaGa

Belajar Mencintai

Diantara denting asmaNya yang berkilau
aku sejukkan hatiku
dengan dua rakaat pembuka hari
rindu padaNya
terwakili getaran dawai jiwa

aku pun mencoba mengeja alam
lembutkan hatiku yang peka
songsong cinta hanya kepadaNya
meski langkah tertatih letih
kaki terantuk butiran duri
aku membalutnya dalam do'a
seraya belajar mencintaiNya
diatas segala karuniaNya yang Maha.

Jakarta,290911
AIN SAGA

Mengapa Harus Ku Percaya (Why Should I Believe)

Nukilan Rasa Anita Gitasari Pujiatmoko (Why Should I Believe)
Diterjemahkan Secara Bebas Oleh Muhammad Shahid Boy Ahmad

Acap Kali Ku Coba Mengukir Arcanya Sang Rembulan,
Seolah Enteng Sekali Kan Dapat Mengikis Bakalnya Kegelapan,
Enggan Mendengar Sumbangnya Sebarang Palu Yang Membingitkan,
Yang Telah Terkarang Lagaknya Karya Agung Wacana Sindiran.

Seolahnya Terlalu Bebal, Tak Mampu Ku Mencetus Pawaka Sinaran,
Bilamana Ku Longlai Meneraju Tunjangnya Kelesuan,
Terus Gontai Pastinya Dan Makin Ku Sirna Dalam Derap Keinginan,
Kerna Siapa Saja Berteriak Hanyalah Pengecong Dalam Kesemuan.

Kini Ku Maklum Rembulan Bukan Empunya Sumbu Kerlipan,
Dan Takkan Pernah Mampu Menerangi Buana Pemikiran,
Sekalipun Ku Memegang Mutlaknya Pendar Pancaran,
Masih Lagi Ku Bisa Sesat Menerawang Malam Bersendirian.

Lafazlah Timbunan Kata Semahumu Bahwa Ku Dalam Kepesongan,
Nyatanya Ku Jelak Untuk Menikmati Senandung Kepuraan,
Hanya Kasihnya Tuhan Ku Bisa Yakin Mengemudi Panca Kekuatan,
Bawalah Ku Pulang Pada Belas-Nya Setelah Jauhnya Perjalanan.

Mengapa Harus Ku Percaya Kau Bukan Musuh Tanpa Peri Kemanusiaan,
Hanya Kerna Kau Telah Memberi Pada Ku Indahnya Titik Pertemuan,
Janggal Sekali Pada Ku, Seolah Sebuah Deja Vu Dalam Penempuhan,
Yang Akhirnya Seorang Teman Terbaik Menjadi Seteru Menggerunkan.

Kau Bisa Punya Keizinan Ku Untuk Bersamaan Dalam Ceritera Mengasyikkan,
Membikin Untai Tanggap Menakjubkan Bagaimana Misteri Ini Ditamatkan,
Seberapa Banyak Kebahagiaan, Seluruh Bagian Hidupku, Kan Kau Akhirnya Usungkan,
Atau Tak Lebih Dari Dalamnya Lara Hati Di Ufuk Sanubari Sebagai Beza Sandaran.

Buktikan Pada Ku Ianya Bukan Sekadar Angan Di Puncak Kayangan,
Bilamana Terucap Darimu Kaulah Yang Akan Mengering Luka Kegeringan,
Lantas Mengusir Segala Sebab Yang Bisa Menerbit Tangis Yang Berguguran,
Hidup Dalam Segenap Keamanan Tanpa Sebarang Zarah Kepalsuan.

Rabu, 28 September 2011

Cermin Persahabatan

Melewati sederet pepohonan
Seolah dibuai aroma wewangian
Yang membawa pikir beterbangan
Jauh menembus angan-angan


Seperti inilah persahabatan tumbuh
Dimana bibitnya telah mulai disepuh
Saat selaput perkenalan pelan ditabuh
Lalu ditanam ketika hilang sikap acuh


Batangnya kian menjulang tinggi
Seraya mentari dan hujan bersinergi
Pun berhias niat nurani tuk berbagi
Saling melengkapi dalam segala segi


Tiap jengkal semakin kuat mengakar
Bersama teduh senyum menepis gusar
Mematri kehangatan dikala sepi terhampar
Menitikkan harap ditengah hidup nan hambar


Jikalau puncak dahan diterpa badai
Menjatuhkan satu persatu daun lunglai
Ditangkap oleh akar titik air yang berderai
Agar pemilik warna hijau kembali tergerai


Begitu pula lah sahabat melipur lara
Sekalipun purnanya sang hitam mendera
Tak urung bawa selalu nyala lentera
Terangi hati bak eloknya pendar tiara

Lihatlah hatiku

Andaikan kau tahu
warna terdalam hatiku
adakah senyum bekumu tetap
menghindariku seperti ini?

Aku bukanlah malaikat suci
bukan peri cantik setia menanti
aku gadis yang mudah terkoyak tangis
aku melati yang hanya mengerti
arti mencintai

namun suaramu menjauh bisingkan naluri
katamu sembilu merajuk cawan
abadi
tak ada yang bisa kulakukan
untuk sebuah warna yang makin pudar
meski adalah keinginan terindahmu

kuhanya membantu melukis langit
dengan jarum airmataku
getaran lembut kasih sayangku
ku hanya mampu berlutut di tempurung doa
selalu jemari kuasaMu
kurindu di setiap kali nafasmu menderu jingga
meski ku tahu
itu sebagian warna luka.

Jakarta, 280911
Ain Saga

Love Romance Words

I never know how it will be created
Something different won't be deleted
Colors of beauty that can't be separated
The only romance I take for granted

But all I need is just a simple clue
To mend over the heart of blue
Give you this sweetest love to be glue
Which will cover all sides of your flue

Then, no more pain will come around
none of mirrors reflect the face of frown
Every grey emotion is being settle down
As joy spread and take tears drown

From you, I don't wanna be too far away
Without you, life is just an awful play
In your world, the only place I could stay
The precious home I ask for when I pray

Come close and touch the blast of this feeling
See how much light of the moon I could bring
It'll be brighter than a thousand lanterns flaming
Flashes on your soul and mine till the lovely ending

Selasa, 27 September 2011

Larut malam

Dentang jarum jam kian cepat berlari
menyentuh semua imaji
tebarkan sunyi di pori hatiku
yang tlah lama terayun bisu

seribu bayang seakan menyentuh
rasaku
menangisi hari lalu
yang tak selalu manis bagai madu
dan dingin bersalju

pikirmu
pikirku kerap bersilangan
seakan jalan ini berlapis ombak bergetaran

serpihan malam
menuai getar
alam yang menawan
jemukan pikiran
tempat aku layangkan pengorbanan

Sahabat,aku ada untukmu

Susah dan senangmu menjadi bagian hidupku
Hatiku yang berbicara tentang kamu
Sahabat,aku ada untukmu
Dalam segala keadaan
Aku siap untuk menemani harimu
Aku akan genggam tanganmu erat-erat
Takkan ku lepaskan genggaman itu
Aku dan kamu akan tapaki jalan bersama
Melewati hari yang kadang tak bisa dikompromi

Sahabat,aku ada untukmu
Percayalah padaku
Aku takkan meninggalkanmu
Meski ragaku jauh darimu
Kau selalu ada dihatiku
Kau bertahta dihatiku
Aku bersumpah biarpun kau dirundung duka
Aku akan setia menemanimu
Sepanjang hidupku,
Seumur hidupku,
Hingga mataku tak bisa lagi menatap indah dunia

Senin, 26 September 2011

Wajah Negeri Dibasuh Derita

Merah, warna darah yang terbakar semangat
Putih, utuhnya tulang meski terbeban berat
Selalu coba dikibarkan dipucuk paling hebat
Agar tegak simbol semu penanda seakan kuat

Puluhan tahun mengusung dan membusung bangga
Nyanyian bernada merdeka tetap lantang terjaga
Apakah itu bebas, jika nafas tak pernah lega
Dikejar rintihan perut-perut lapar tiada tenaga

Seperti dibasuh wajah negeri oleh banjir derita
Mengucur dari peluh mereka yang disebut jelata
Tetapi tak jua tersadar dari paras sang jelita
Sibuk ditatah sendiri dengan pola gelimang harta


Tidaklah aneh, sebab memang kaya bangsa ini
Wajar adanya pergulatan atas kuasa disini
Tak perlu peduli bila ada raungan ditiap lini
Jerit tangis tak ubahnya lagu pengantar tidur kini


Seperti hak sang raja rimba memangsa buruan
Tanpa berbatas aturan asal miliki kekuatan
Dengan cara itulah biduk negri ini dijalankan
Kepercayaan runtuh dibawah pijak ketamakan


Biar saja rakyat berpesta dikubang airmata
Tak mengapa jika pundi-pundinya penuh merata
Melenggang meski janji berujung dimuara dusta
Makmur atau adil, keduanya hanya sebatas kata

Sudut Hati Kaum Terlunta

Dari kejauhan langit sore meliuk dengan indah
Sarat akan rayu menuntun binar mata menengadah
Sembari mengijinkan ronanya lembut belai wajah
Perlahan memudar pula balut selendang gundah

Dapatkah membingkis warna itu disudut hati
Kemudian menahan jejak-jejak hari berganti
Namun waktu tak pernah diam tuk menanti
Terbentuk alur tempatnya berlalu dengan arti

Tapi saat kegelapan mencapai kesempurnaan
Kembang resah menjuntai keluar dari jambangan
Menggelayuti kaum yang terlunta tanpa naungan
Dan hanya bersanding angin malam sebagai teman

Caci maki laksana kehangatan yang mesti diseduh
Meski sesekali mereguk iba saat merintih mengeluh
Karna letih beralas jalanan serta langit satu peneduh
Tetap diam si lalu lalang membawa nurani tak tersentuh

Sekuntum Pagi

Sekuntum pagi
mekar indah di pelukan sunyi
merajai hari dan tanduskan mimpi
buruk

rinai kicau burung pagi
pertanda senyuman mentari
berpadu dengan embun daun melati
sejukkan bathinku yang kerap
teriris sepi

sekuntum pagi ku peluk erat
tak ingin badai mengoyak cepat
menghapus jejak gemintang binar
pada hati yang redupkan serenada perjalanan

tak akan ada langit
yang menatap kosong dalam hampa
sekuntum pagiku telah menyapa
seperti ingin selalu berpesta rasa.
Ku bahagia menginjak kaki semesta
seraya memeluk arti pagi setia.
Di belukar dingin memenjara asa

Jakarta, 260911.
Ain SaGa

Kembara Cinta

Senja kembali merebak
menyanjung hatiku dalam lamunan
sepenggal perjalanan biru
menguak kisi jendela kalbu
menyentuh lubukku penuh rindu

akasia bergesek angin sepoi
bermandikan semburat cahaya jingga kian temaram
ku berjalan perlahan
menuju kerlip bintang

gemuruh di dadaku menyesak pilu
gema rindu yang berdenyar
berteriak mengoyak waktu

malam sebentar lagi hinggap di kaki langit
jinggaku akan hilang di balut kelam
hitam alam selain gemintang berpendar indah
menitiskan sebuah rasa yang baru tertoreh di jantung kata

adakah kembara akan tetap menyala
memayungi hari hari yang terus berganti
berkejaran dengan seribu misteri?

Aku menunggu pucuk malam
merayap sepi
dan kusandarkan asa pada heningNya

Jakarta, 250911
Ain Saga

Minggu, 25 September 2011

MAWAS DIRI II

Rinduku pada harmoni alam
semesta yang berbinar
matahari yang tak gentar bersinar
untuk bumi dan seisinya

cinta yang bertaut dalam jelaga
kasih ibu yang tiada tara
sedu sedan penguat daya
semua kurapal dalam mantera beningnya jiwa

takkan ada perjalanan
tanpa usapan selamat tinggal
takkan ada perjumpaan
tanpa iringan kata selamat datang

hari hari datang berganti
tinggalkan jejak pedih dan perih
tawa tangis dipergilirkan
susah senang dirotasikan

itulah kehidupan
tudung kepastian
yang hanya milikNya
Penguasa alam semesta
sepatutnya kita semua berkaca
hiduplah sebaik mungkin.

*Karena itu Allah ciptakan kita beda*

Jakarta, 250911
AIN SaGa

MAWAS DIRI

Untukmu yang pernah membasuh luka
dari telaga rinduku
untukmu yang pemalu tapi
tak jemu menatapku
juga buatmu dedaunan dan
embun pagi yang selalu menemani
rumput hijau yang kerap bernyanyi

untuk semua cinta yang penuh cintaNya

untuk semua hati yang berpelangi
jantung yang berdetak lebih indah dari biasanya

salam sayangku
atas hidup dan kehidupanmu.
Luv U all

Jakarta, 250911
AIN SAGA

Biarkan Kata Orang

Dalam hidup kehidupanmu
pernahkah kau terusik deru
kata orang?

Tetangga kiri kanan seakan
saling menerkam
membantai semua sepak terjangmu
seakan kau seorang putri
dari keluarga terpandang

tutuplah matamu
tutup telingamu
biarkan semua suara berlalu
tak perlu kau hiraukan

karena sesungguhnya mereka naif
tak mengerti arti segala yang tersirat
hanya memandang dari luar jendela
tanpa tahu akar asal muasalnya

rumitnya kata orang
kadang bikin tensi naik pitam
darah berdenyar penuh dendam
namun lupakan
biarkan kau tutup dengan lekuk senyuman.
Selesailah gonggongannya.
Nanti pun dunia yang bicara
bukan dia atau penggalan gosip
percuma

Jakarta, 240911
Ain Saga

Sketsa Kelam Kehilangan

Masihkah kau miliki sedikit waktu
Bersamaku menyusuri jalan itu
Meniti kenangan saat hati menyatu
Sebelum semua mengeras dan membatu

Berjuta alasan diungkap tanpa jeda
Gaungkan suara betapa kita sangat berbeda
Kehilangan mengerat sketsa kelam dalam dada
Memberi rasa sakit yang tak kunjung reda

Airmata ini tak sederas anak sungai
Namun duka dijiwa teramat sulit terurai
tak tau seluas apa aroma luka kan tersemai
Lalu sedalam apa pula pemahaman dirimu sampai

Terkurung aku diantara sekat memori
Ditiap dindingnya seperti berhiaskan duri
Hingga tak kan mungkin bagiku tuk berlari
Kecuali merelakan tajamnya mencabik diri

Ketika genggamanmu sepenuhnya terlepas
Bagai terasing dari bumi begitu jauh terhembas
Seolah pasir bertautan dikala kuhirup nafas
Mengental sebab jernihnya udara tak terkemas

Mata hati perlahan dibutakan kesia-siaan
Terus menunggumu kembali setelah perpisahan
Harapkan secuil niat kuatmu menghalau rintangan
Disela-sela cinta yang masih ingin kupertahankan

"Ditulis berdasarkan banyaknya permintaan sahabat tentang puisi bernuansa patah hati.."

Sabtu, 24 September 2011

Dalam Dekap Kerinduan

Dibalik segumpal mega, rembulan tersipu
Membiarkan parasnya terganti sorot lampu
Laksana lelap kepak sayap sang kupu-kupu
Gores warnanya, oleh gelap samar tersapu


Dalam remang ini hati kembali bernyanyi
Mencoba tetap lantang mendahului sunyi
Tak ada riuh suara katak, jauh tersembunyi
Mungkin karena hujan pun tak menabuh bunyi


Hanya bernaung mendung tapi tanpa tetesan
Belum jatuh jadi gerimis apalagi badai bersahutan
Cukup deru angin saja yang beri belaian
Temani hentak jiwa dalam dekap kerinduan


Semakin sepi sebab bintangpun tak bertahta
Kian terhanyut galau tak kan tergambar kata
Berharap keajaiban bawamu menghadap mata
Agar kacau ruang benakku kembali tertata

Hampanya hati

Kususuri jalan lengang sepi ini
kunikmati angin senja berlari
berhembus menari
mencari pelangi
aku tak tahu
rasa hatiku yang padam tembaga
bagaikan sekam
namun mengucurkan ribuan gamang

siapa yang bisa menawar bosan
bahkan langit biru menggeleng lemah
pudar lukisan awan
terjajah mendung
yang menindih cuaca redup

dan jalanku semakin pias
pucat di dera lelah yang membatu
entah kapan kan kuakhiri
segala keinginan hati
penyejuk dalam kesturi
mencintai sebuah cinta
selamanya sampai ku tiada
tinggalkan sejuta bunga
dipelukan buana maya

aku akan menanti
sampai senja mengikis sepi
dan langit meniti pelangi
mengiring kelam yang mulai merajai
hatiku hampa

Jakarta, 240911
Ain Saga

Cinta tak salah

Sepanjang musim berlalu
cinta selalu memberimu
mengecup kening hatimu syahdu
dan percaya kata setia

cinta tak pernah salah
hanya pilihan kita
kerap salah

karena kita hambaNya yang dho'if
apa yang kita rasakan
yang kita inginkan
tak selalu selaras sejalan
bagai lautan akan ada gelombang pasang
menerjang..

Cinta tak pernah salah
karena cinta Rahmat yang indah

Jakarta, 240911
Ain Saga

Setetes Rindu Menetas di hatiku

Menetas setetes rindu
di nadiku yang pemalu
mungkin hanya senyuman
dan getaran waktu
pada hening malam sepi bisu
menjadi saksi semua itu

langit hati yang biru
kucoret sepenggal jalanmu
kucoret larikan sapa yang menganggu
apakah ada aku selalu di hatimu
semua yang kumaknai tawa
kau mampu terjemahkan lugas
tanpa cela
tanpa cacat

aku merasa mungil dalam alam pikirmu
ku bodoh di tengah kearifanmu
kutenggelam di tautan tak bertuan

apakah mungkin?
Bilakah mungkin?
setetes khayalku menampar sesal
waktu begitu cepat berlalu.
Tinggalkan hatiku yang rawan biru.

Jakarta, 240911
Ain Saga

Kerinduan semanis tebu

Maka rinduku menjelma di rasa tebu
kukunyah dingin resapi serpihnya
angin berjuntai nakal
menyentuh pucuk daun tanaman tebu
melarikkan nada tanpa kenangan
biar terhisap rindu
di batang batang tebu

Cinta, Dari Luar Pemahaman Bahasa

Terjebak dalam luas belantara nuansa
Terasing dari luar pemahaman bahasa
Tak lagi jelas pendar gelora satu karsa
Tinggal redupnya dibawah naungan kuasa

Penggemnggam hati, penentu ujung satu frasa
Yang tumbuhkan cinta dari kecil benih rasa
Belum kumengerti, hanya telah terbiasa
Nikmati harum hadirnya menghiasi masa

Maka leburkan bimbang ini biar binasa
Agar tak pernah ada lagi tanya tersisa
Tentang akhir penyempurnaan segenggam asa
Tak terbatas waktu, entah esok atau lusa

Sebentuk kasih ingin kutoreh diangkasa
Sekali lagi, biar kalbuku leluasa
Kembali merujuki tulus yang tak biasa
Setelah kepingannya terlepas dari kasa

Serahkan sisa lukaku pada Maha Esa
Pasrah, akan bagaimana gurat dalam sketsa
Tenang dimuara cinta bak sepasang angsa
Yang memadu jiwa hingga penutup romansa


Sepotong mimpi

Aku inginkan ia yang berani
pahlawan dari lubuk tersembunyi
melengkapi cerewetku dengan sabar tinggi
menopang ketakutanku
pada malam dan sepi

aku inginkan ia belahan mataku
tersirat halus kecupan budi mulia
tersirat halus langkah kasih penuh cinta
bukan menatap dengan nafsu palsu
atau merindu penuh nyala ambisi

aku merindukan hadirmu
dalam mimpiku
merindukan adamu
jadi payung dalam hujanku
jadi lampu saat gelap bisu
jadi aladin di setiap getir langkahku

yang kumau adalah kamu
yang tak hanya bilang iya
tapi hanya sekedar berbasa basi
yang rela berbagi
tanpa diminta ataupun di rayu

tapi sepotong mimpi ini
adakah dunia memiliki?
Biar angin cinta membawakannya
ke dalam hati
hatiku yang damai mencari
cinta sejati
mungkinkah itu kamu?

Aku tak pernah tahu.

Jakarta, 240911
Ain SaGa

Simphoni pagi

Simphoni pagi bersenyut lagi
seperti menelurkan butir embun
dari sela mata air suci
ia meretas
mengalir lembut
sesuai irama hati
yang kuat dan bestari

harpa alam kian mengisi
indahnya pagi berseri seri
hilangkan semua yang masih tersembunyi
hidup yang penuh duri
semoga menjadi sebuah perjalanan berarti

kita mengerti.
Kita dituntut sadari
semua dihadapkan
pada kenyataan
yang telah tergadai nafsu dan emosi

biarkan lara menepi

Jakarta, 240911
Ain Saga

Harapan akan selalu Ada

Tak pernah bisa kumengerti
saat melihatmu patah hati
semua warna menghitam tercabik tangis
seakan dunia adalah penjara musim
dan kau meringkuk lemah
di dalam sel besinya

kau nanar diantara rimba asing
kau berhenti menyendokkan suapan nasi kemulut mungilmu
otakmu yang bening lembut itu
jadi terbakar dan tinggal serpihan kemarahan
entah pada siapa akan kau gulirkan
mungkin hanya dinding hati yang tahu
berapa banyak sembilu meludahi tawa hidupmu
mungkin juga hanya malam bisu yang menjadi saksi
kisah kasihmu terbunuh sengketa tanpa amnesti

padahal matahari selalu bersinar
meski malam bertahta menggantikan
namun ia akan kembali bersinar
seperti hujan datang
dan hidupkan alam penuh cinta

harapan selalu ada
cobalah sekali saja percaya


Jakarta, 230911
Ain Saga

Cahaya Mata

Semua warna yang kau berikan
jadi selimut jiwaku

seperti tanaman yang tumbuh dan berkembang

betapa menggigil aku menunggu
dan membiarkan habis waktu

hanya untuk mendengar jawab:
kau baik baik saja

dalam senyumanmu
cerita gemasmu
rindu yang tak temukan pintu penghentian
selalu ada dan menjaga peraduanku
menimang cemberutku
mencintai sepenuh bumi dan waktu

begitulah engkau selimuti hati,
cinta dan cita citaku

engkaulah lubuk cinta yang abadi

ibu.

Jakarta, 230911
Ain Saga

Jumat, 23 September 2011

Adakah seseorang itu..kamu?

Kutahu kamu
kerap berlayar jauh menyentuh lekukan tawaku

kumengertimu
yang kerap mendongengiku
dengan belahan epik dan legenda
termasuk wangi cinta
terseling gurau canda
kau bermanja
ku merajuk
jingga bertemu jingga
mata menatap langka
biaskan satu kembara
yang baru saja kujamah jalannya
ku tahu petanya
kuresapi aneka kisahnya

namun kau seperti tak mau tahu
dan menepikan kenangan itu

aku tersedu
tercekat dalam pilu
merajuk kembali padamu
kuikat janji
dibatas mimpi mimpi bertabur bukti

mana janji
mana bukti
hanya hatimu kan merasa
seperti apa warna cinta yang kita punya

ia tak sekedar kata
"aku cinta"

Jakarta, 220911
Ain Saga

Bukalah Matamu

Bukalah matamu
lihat mataku
selami kesungguhannya
kesungguhan yang tulus
mencintaimu
seperti manis madu

Jakarta, 230911
Ain SaGa

Asal bersamamu

Aku menginjak duri tajam
kutepiskan tangisan

aku terbatuk dalam gelombang
kutepiskan tangisan

aku terbunuh beribu cacian
kutepiskan tangisan

semua cahaya kupeluk tenang
menyandera lara
terpekik diam
karena cintamu
telah mematuknya dengan sabar.

Siang terik yang menggetarkan
sekali gus menggemaskan.
Karena kau ada
dan selalu ada
untukku

Jakarta, 220911
Ain SAGA

Rabu, 21 September 2011

Siang cemerlang

Selalu ku tak pupus
menghirup waktu
saat siang datang bersama
terik benderang
indahnya wajah alam
serasa memabukkan jiwa
mengalunkan dawai harpa
anak gembala menggiring
ternaknya

jalan yang lengang berhiaskan kupu kupu cantik sepanjang jalan
adalah nafas hidup yang kunamakan keindahan
menyiratkan cawan kesyukuran
dan irama keselarasan
di lubuk hati nan rawan

aku tertawa sepuasnya
di alam terbuka
menyunggingkan satu langkap senyuman
dan goresan pelangi biru
di lazuardi binar

ah segalanya tak terbandingkan
selain dengan hangatnya
sang jingga tajam
membasuh lelah seharian
mengetuk senyuman bintang
di jiwa penyimpan kenangan

jiwaku yang kerap manjakan
selaksa angan dan impian


Jakarta, 210911
Ain Saga

Meniti asa

Malam yang gulita
telah kembali bercahaya
kokok ayam telah usai terbias jingga menyala
bangunkan hati dan raga
menuju aktifitas mendukung cita
mari bergegas lumpuhkan malasmu
bangkitkan semangat juangmu
meniti asa tak jemu jemu
merakit cinta di bahu Ibu Pertiwi.

Usah kau ingat berkali kali
aral dan rintang jadikan saja
penguat hati
diri kita hanyalah seorang hamba
selayaknya kita setia bekerja
dalam cintaNya

Selasa, 20 September 2011

Serenada Biru

Serenada biru
kembali mendera hatiku
mencabik lamunan tak tentu
adakah bayangmu
menari diantara lintasan ombak
berlari menuju pantai
kuas langit meleburkan bias ungu
kelabu udara memagut sepiku
memainkan anak rambutku
yang tersengal dihempas angin laut

kuberjalan dalam memoriku
harapanku yang dulu terang
senja ini kembali limbung
terbakar rasa beku dalam kepingan pilu
adakah awan yang kelabu itu
dapat mendengar suaraku?
Saat denyar jantung ini
melahap nama manismu

dari jauh kumelihat ufuk lembayung
semakin ungu
merenggut satu tetes airmataku
menyatu dalam biru samudera

aku mendoakanmu
menyayangimu
menjaga cinta yang pernah saling lekatkan dua hati kita
namun segala hanya serpihan kelam
menyentuh kidung ungu
lembayung senja
meleburkan kebekuan
bertambah deras
menyuling lamunan
jadi penggalan angan
yang sebentar hilang
lalu tenggelam
entah kapan kan kugenggam
hati bintangmu
cinta?

Kuingin kau mengenangku
sesaat saja.
Sebelum senja berganti cerita
gelap gulita.
Seperti kisah cinderella kehilangan
sepatu kaca.

Jakarta, 200911
Ain SAga

Debu Kehidupan

Adakah yang masih dapat kau banggakan
selain lamunan
dan rasa gundah yang kerap melintas sempurna
mengebiri keakuanmu

adakah senja yang bergulir teramat cepat
meninggalkan jejak sunset di matamu

ia akan hilang begitu saja
seiring malam datang
berganti kelam
apa yang kau pikirkan?
Rasa takut gelap dan sepi dalam diam
lalu mengapa kau kerap sumbangkan kesombongan
keangkuhan
diantara rumput hijau yang elok
terpandang
namun ikhlas merayap di kakimu

debu perjalanan
kita ada dan larut dalam udara
setitis dari yang sempurna di
atas langit nan menawan
kita sedepa dari sekian jarak panjang

menepilah..
Basuhlah
kita hanya debu yang tiada daya
debu yang penuh caci maki
alam raya
menepilah untuk derajat taqwa
dan berbinarnya makna.


Jakarta, 200911
Ain SaGa

Biar saja!

Biar saja semua orang
menudingmu dekil!
Seribu bibir mencibirmu jahanam!

Namun kau mampu berjalan dengan akal dan pikiran
kau mampu tersenyum
meski peluh mendobrak kecantikan

biar saja!

Karena takkan pernah ada bahagia
yang menetap lama
Ia akan berotasi dengan petir dan
badai tenggara
halimun menyentuh darahku
gigilkan urat saraf motorikku
seketika hancurkan egoku

jatuh itu tak ada yang empuk
semua sakit
seperti tertusuk duri
dan semua lelah
bagai jaman Romusha terjajah

kita hanya bisa mencoba tegar
meski jalan bergelombang
arus air menerjang tiada persahabatan

biar lintasi saja rasa takutmu
karena semua yang celaka sudah tertulis
dan bahagiamu pun
tersirat penuh makna

satu hela nafas kesadaranmu
adalah sebuah anugerah hidayah
bahwa engkau telah menyudahi segalanya
segala yang membelenggu jalanmu
segala aral mencekam pilu

pelajari
pelajari
pelajarilah bagaimana caramu menjadi melati di taman Raflesia
merah hati.

Pelajarilah.
Maka kau akan mengerti.

Jakarta, 200911
Ain Saga

Curhat Puisi

Terkadang aku pun berenang
dalam lautan kebosanan
langit di atas mataku merah saga
dan angin menderu begitu nakal

aku bosan pula dengan ikatan
selain dengan hablum minallah
aku bosan dengan aturan
kuingin terbang sesuka jiwa
mengembara dalam laut maya
mencapai padang belantara
dan beratraksi bak peri bola dunia

owh..puisiku
telanlah kegalauan ini
aamiin:)

Jakarta, 200911
Ain Saga

Bergerak menuju puncak

Semakin siang
semakin garang bumi kita
melahap salju berceceran bisu
di tepi jalan kering kerontang

tak ada geletar tawa yang kerap menggoda
pohon pias mengunduh luka
daunan gugur luluh lantak
terhempas kekeringan
namun puncak tetaplah tegar
menanti pendakian panjang
berteman penghayatan

gelombang insan mengadu nasib
menatap alam dengan nada romantik
rindu memetik bintang
temukan haluan
arah mimpi berlagu nyanyian
irama khayalan

mari menuju puncak
sampaikan hasrat di muara jejak.
Mengepak sayap rasa
meminum anggur rasa
bercampur segenap doa

sempurnalah mekar bunga

Jakarta, 200911
Ain SaGa

Kapan Lagi

Setiap hari beranjak
dari hulu shubuh hingga petang
alam selalu memberi pelangi
di setiap engkau melangkahkan kaki

udara kesibukkan segera saja berkarib denganmu
ada sekolah
mungkin kuliah
pekerjaan rutinitas
sekedar mengisi hobi dan mengasah ketrampilan
bidukmu terus melaju
sampanmu berlayar sejauh mata memandang
hingga senja jingga menyadarkanmu
dermaga telah memanggil untuk memberi senyum berarti
kapan kau siap bila ia menepi?

Pikirkanlah jawabmu dengan
hati hati..
Karena kita punya satu mimpi yang sama..

Ingin selalu bahagia.

Jakarta, 200911
Ain SaGa

Marilah sholat

Di bening shubuh mekar
sukmaku melayang di udara kata

dingin di ubun ubun
tak menggores niat hati
Untuk tunaikan dua rakaat mini

marilah sholat
sebagai tanda kesyukuran
ke hadirat Allahu Robby
kita sama memadu janji
hidupku
matiku
sholatku
ibadahku
hanya untukMu
Illahi Robby

PadaNya penggenggam waktu
sujudku sebagai tanda bakti
cahaya naluri hakiki
untuk selalu berada di jalan ini
jalan mendaki lagi terjal
namun penuh regukan kesturi.

Jakarta, pagi yang lembut
200911
Yang mengharap RidhoMu: AinSaga

Senin, 19 September 2011

Sejuta Penyesalan yang Terlambat

Telah kutitipkan asa pada layang-layang
Berharap sampai, saat terlepas dari benang
Meski memahami tanpa arah jua ia terbang
Mungkin terhenti disatu pohon tinggi menjulang

Sebentuk hati jatuh tersesat dalam pencarian
Setelah makin jenuh di sekat penantian
Tak kunjung tiba pembawa harap kepastian
Yang menjunjung rasa darimu sebagai jawaban


Ingin terus berjalan namun kaki ini gemetar
Tak sanggup, mendamba tempat bersandar
Akhiri letih ini meski tak bisa temukan sangkar
Tempat ku memulai melepas pemberat gusar


Kutemukan jalan pulang pada permulaan berawal
Tapi peraduan ini ternyata bukan rumah tinggal
Teramat lengang dari cinta hanya dipenuhi aral
Kosong pun purna hingga sepi tak tersangkal


Senandungmu melagukan pinta tuk menanti
Namun tiada nyata atas janji yang kau tepati
Menjadi sumbang melodi yang biasa kunikmati
Bukan berbuah kasih, tetapi sedih kudapati


Tak lagi kuhiraukan kenangan yang melintas
Biarkan kini seluruh kekang jiwa terlepas
Agar kembali kepak sayap melayang bebas
Campakkan kebekuan, sekali lagi bernafas


Lalu damai kurasa ketika kidungnya melantun syahdu
Dia membawakan bait-bait cinta dengan lebih merdu
Lembut menghapus bersih sketsa hitam hati sedu
Lambat laun menerbitkan mentari diseraut wajah rudu


Setitik demi setitik lukaku menutup terbalut
Layaknya bentang luas langit biru tanpa kabut
Tersisih pula kepingan kalbu dari nuansa kalut
Pelita terbingkis kemilau terindah pun kusambut

Namun, setenang tarian badai kini kau kembali hadir
Salahkan kehampaan yang kau beri sebagai takdir
Seolah selimut senyapku sepanjang malam hanya tabir
Yang dapat kau buka disetiap keraguanmu berakhir

Jangan lagi bertanya tentang sisa hati yang tersemat
Diantara puing-puing kisah terbuang tak terawat
Direlung hidupnya saja saat ini seluruh rasaku tertambat
Pergilah bersama sejuta penyesalan yang kini terlambat

Bayangmu Dalam Doaku

Dalam dekap sepi
aku berdoa diantara jingga meredup
diantara semilir angin yang mengantar rindu
memupuk birunya hatiku
mengenangmu di relung kalbu

entah kapan lara ini kan berakhir
menapak jalan kenangan

aku merasakan gamang mengguncang malamku
memekikkan kata penyesalan
juga setitis harapan

agar engkau tenang diayun keabadian
tenang terselimuti anyaman doa
persahabatan
agar engkau mendapatkan lautan kasih sayang
seperti indahnya pohon kebaikan
yang pernah teretaskan
dari hatimu yang penuh senyuman

aku bersimpuh dalam mihrabNya
mengadukan segala luka
berharap Allah saja membalut duka
memberi jalan petunjuk
menuju pintu sabar dan keikhlasan

meski semua tinggal memori
ikatan hati tetaplah hidup
dan berarti.
Seperti putik yang mekar menjadi bunga
indah buatku terpana

*pergilah sahabat..dan jangan menoleh ke arahku lagi.

Jakarta, 190911
Ain Saga

Mengapa Secepat Itu Kau Pergi?

Langit tampak hitam di mataku
embun pagi yang bening dan asri
seakan beku dalam pelukan pagi
tak ada senyumanmu lagi
tak ada namamu lagi
ku sendiri merajut sepi

mengenang dirimu
bagaikan menyentuh laut mati

aku beku di dingin pagi
berita yang datang bertubi
hanyutkan madu kisahku denganmu

airmataku tak putus bercumbu
dalam pilu
terbayang namamu
senyuman manismu
suara ketenanganmu
dan percikkan janji seribu

kini waktu telah membawamu
jauh menuju alam abadi
yang lebih menyayangimu
lebih dari aku

*kematian adalah tidur panjang
selamat jalan sahabat..
Namamu akan tetap terkenang
dii sanubari..

Aaminn

Puisi ini ain dedikasikan untuk mengenang seorang sahabat maya.. Yang karya karya puisinya bisa kita nikmati di fun page RENUNGAN JIWA..
Mas Heries Budjana..

Ain saga ikut berbela sungkawa sedalam dalamnya..
Inna lillah wa inna ilaih Rojiun..
Semoga Allah swt mengampuni segala dosa dosanya..dan memberi kebahagiaan,kedamaian
yang lapang di sisiNya.aamiin..

Cinta yang Setia

Cinta yang penuh makna itu
menyentuh relung halusku
hatiku tunduk dan nafas membisu
ada gejolak bara mendekam dalam tanya
inikah cinta setia?

Kau selalu ada dalam episode duka
senyummu gulirkan rangkaian canda
yang menghapus lautan luka
seperti mawar yang menatapmu dengan keanggunannya
atau melati dengan putih sucinya
kau lentera pagi di kabut dingin menggigit jiwa
selalu hangat saat musim mengayuh halimun

cinta yang setia
ada dalam lubuk penuh cinta
dan
saat sayap sayap pagi menyapa binar mata
hanya kau bicara
cinta hanya kenal kata memberi
dan ikhlas menerima
tak lebih
tak kurang.

Itu saja!

Jakarta, 180911
Ain Saga

Suara Hati

Hatiku
bagaikan muara
terminal rasa
dari masa dan warna

hatiku..ada tawa dan canda
luka juga airmata
yang kurendam dilubuk bening jingga
tak ingin semua pecah berkeping
atau patah terserak
jadi butiran tanpa jejak

mutiara hati
kusimpan sepenuh arti
bertahtakan kejujuran melati
sepanjang musim kubermimpi
dia yang kerap percikkan nuansa magis dipulasan jemari hari
menanti awan putih beriring
menuju kaki pagi.
Indah dan wangi

Jakarta, 170911
Ain Saga

Redup Layu

Pias raut wajahku
terbakar musim kering tanpa awalan
tergerogoti kemarau hati
yang layu nan lesu

petir menyambar jendela kaca
hidupku hampa di kejar Langit
yang menitis dalam darah peri hujan
berdiam dalam senyuman
mengeja wangi mawar
di mangkuk kehidupan
menggelepar dalam aral.

Kusibuk melempar takdir
diantara semak asaku berlendir
dingin beku seolah salju
putih pudar seketika.

Jakarta, 170911
Ain Saga

Dalam Diam Ku Bicara

Dalam diam aku bicara
pada dingin malam
langit pagi
pada gemericik air
yang menyentuh punggung bebatuan
menyeret debu kotoran
ke muara lebih luas

aku diam
namun hatiku bergumam
aku diam
namun udara bernyawa
serpihan rasanya merebak sedalam warna
yang kusapa cerahkan kejora

aku diam
diam yang bicara


Jakarta, 170911
Ain Saga

Kau Bukan Segalanya Bagiku

Gemerincing pagi
menguapkan sepi
bekukan darah di nadi
dan belukar kebun mimpi

semburat rasa tertahan
jadi bulat merah tak bertuan
perih sakit kurasakan
jerawat yang merajam senyuman

engkau bukanlah segalanya
biar hadirku tersia sia
semesta kan beradu nyawa
andai ku lara di terkam bala
kaulah yang empunya cerita

biarkan saja
hujan menghapus separoh rasa
kita bukan lagi sewarna
kau bukan segalanya
di mataku

Cilandak,jakarta, 170911

AIN SAGA

Semburat senja

Aku melukis langit
dengan jemari hatiku
menapakkan kebisuan yang mulai bersemu
lampiaskan udara di rongga dada
jadi sepasang kupu kupu
hinggap di jendela waktu
mengejar rasa ingin tahu
tentang arti hadirku
di duniamu

aku melukis segaris nada
yang kudengar penuh romansa
andai kau memang datang
bawakan jingga
biar ku semai semua beban kusapa
lupakan lara
kumabuk jiwa
senja yang indah berpindah ke dalam sukma

Bahasa Aksara

Pagi yang penuh binar ini
seperti rindu melihat senyumku
kupu kupu bersayap pelangi
terantuk diam di putik melati
harum bunga menusuk hidung
udara dingin mulai cair

tapi tak satu pun bisa buatku tersenyum
setelah ribuan kemarin mati
tersayat kemilau yang kau beri
senyumku terantuk sepi
meleleh diantara mimpi yang tak bisa lagi kugali
kecuali dengan hati merestui

aku merobek bayangku sendiri
menyepi
sendiri
agar bisa lupakan malam jahanam
dimana kau bunuh seluruh rasa
yang kupahat diam diam
menenun kehangatan
berhias kalamNya

jakarta, 160911
Ain Saga

Selama Tinggal Cinta

Terbilang sulit bagiku menerima takdir ini
Kau tinggalkan aku sendiri
Tertatih tapaki jalan hidupku tanpa cintamu
Syurga telah menjemputmu
Hidup yang abadi akan kau rasakan
Tunggulah aku di sana kasih
Untuk satukan cinta kita kembali

Selamat tinggal cinta
Selamat jalan
Akan ku taburi do'a untukmu
Agar kau tenang disisi-Nya
Mendapat tempat terindah dari-Nya
Merasa damai bersama-Nya
Selamat tingggal cinta,
Selamat jalan

Dia yang Menyebalkan

Aku dan dirimu selalu bersama
Kehadirannya sudah mengusik kebersamaan kita
Dia mendekat ketika ada perlu
Namun dia lalu pergi dari kita
Setelah apa yang dia inginkan tercapai sudah

Dia yang menyebalkan bagiku dan dirimu
Dia yang mengusik kita
Berteriak seolah dia diva papan atas
Dia merasa sempurna dibanding kita
Dia selalu merasa paling benar sendiri

Aku tak membencinya
Aku tahu kau juga begitu
Walau sebenarnya dia yang menyebalkan
Bagiku dan dirimu

Di sini Negeri Kami

Di sini negeri kami
Berjuta padi terhampar luas
Samudranya kaya raya
Di sini negeri kami
Di negeri perma ini
Berjuta rakyat bersimpuh luka
Anak buruh tak sekolah
Pemuda desa tak kerja
Sedangkan para penguasa sibuk dengan urusannya sendiri
Mereka tak tengok kami yang melarat
Di negeri sendiri yang kaya raya

Penghujung Masa

hidupku kini terasa amat sunyi
semenjak dirinya telah pergi
dia pergi menghadap illahi
dan aku harus menerima semua takdir ini

aku tak bisa melawan takdir yang tertulis
meski aku merasa ini sangat miris
membuatku sering menangis
dalam beradaptasi dengan takdir yang tertulis

aku mengikuti kehendak-Mu
dengan harapan yang tak pernah layu
agar aku mampu melewati hidipku
tanpa harus melawan suratan takdir-Mu

roda kehidupan akan terus berjalan
takkan berhenti ke penghujungnya
meski masaku telah tiba
suratan takdirku tak cukup sampai di sini saja
karena masih ada surga dan neraka sebagai tempat penghujung masa

Dia atau Aku

aku letih menahan luka yang tak jua berakhirkarena luka yang teramat dalam terukiryang belum hilang walau sudah aku usirdan sekarang justru semakin terasa getir dimana janji setiamu duluyang akan selalu mencintaikukau selalu menjaga dan melindungiku
dari ancaman dunia yang akan mencekamku

keadaan ini tak sesuai dengan janjimu
kau telah menduakan cintaku
sekarang keputusan ada ditanganmu
kau pilih dia atau aku

aku akan pergi dari hidupmu
bika memang aku bukan pilihan hatimu
aku takkan memaksamu
sekarang kau pilih dia atau aku

Sebentuk Daun

Aku terlahir bukanlah sebagai tempat wisata yang bnyak dikunjungi
Aku hanyalah dedaunan kecil yang bernaung pada tumbuhan yang besar
Aku sering terlupakan oleh mereka
Karena mereka hanya melihat keadaan disekelilingku
Tak pernah memperdulikan aku
Yang juga mengharapkan perhatian mereka

Aku tahu siapa diri ini sayang.....
Aku memang tak sempurna untuk menjadi sandaran hatimu
Dan aku harus menerima semua kenyataan ini
Walaupun terasa sukar untuk aku jalani
Aku harus bisa melewati takdir ini


Aku akan tetap menjadi sebentuk daun
Yang selalu bernaung pada tumbuhan besar
Dengan harapan aku bisa berlidung
Dari kencangnya angin yang berhembus
Yang akan membuatku jatuh ke tanah
Dan mengubur smua kisah tentang aku

sahabatku pergi

aku takkan memaksakan sesuatu yang tak dapat menjadi milikku
aku harus merelakan kehilanganmu
meski sebenarnya aku tak mau
tapi kau tuntut aku untuk penuhi keinginanmu
dan aku pastikan aku takkan menghalangi langkahmu
kau bebas melangkah untuk hidupmu
ku hanya bisa berharap semoga bahagia selalu menyertaimu
meski tanpa kehadiran aku dihidupmu

aku sudah mencoba memberikan yang terbaik untukmu
menghiburmu disaat kau kehilangan senyum
menjadi sandaran hatimu disaat gundahmu
memberimu semangat untuk bangkit kala kau terjatuh
tapi aku masih saja kurang dimatamu

aku menghargai segala keputusanmu
aku akan merelakan kau pergi dari hidupku
meski sebenarnya aku tak mau
tapi aku janji akan penuhi keinginanmu
dan akan merenda harapan baru meski tanpamu

Renungan

tak ada daya yang menandingi kuasa-Nya
bila Dia berkehendak dengan mengatakan "terjadilah ia,maka ia akan terjadi"
alam semesta ini ada karena ada yang menciptakan
begitu pula dengan apa yang terjadi dihari ini

Jepang kini dilanda gempa dan tsunami
sekejap bangunan dan gedung mewah luluh lantak
mobil,rumah dan transportasi lain terseret arus
semuanya seperti tak punya harga bagai sampah

bukankah ini menjadi bahan renungan???
karena segala yang terjadi dihidup ini adalah kehendak-Nya
tak mungkin semua ini terjadi murni tanpa kehendak-Nya
karena Dia yang merajai seluruh alam semesta dan seisinya

renungkanlah apa yang sudah terjadi hari ini
sebelum Allah menambah dengan cobaan yang lebih besar
karena cobaan hidup takkan berhenti sampai disini saja

Apalah Arti Sahabat

apalah arti sahabat kalau tak ada rasa saling percaya
apalah arti sahabat kalau tak bisa saling melengkapi
kau tak mampu menerima aku apa adanya
kau selalu tuntut aku untuk sempurna dimatamu

aku tak mungkin bisa menjadi seperti yang kau inginkan
aku adalah aku
aku tak bisa menjadi orang lain seperti yang kau suruh
aku tak bisa......

apalah arti sahabat kalau kau ragukan ketulusanku
aku tulus bersahabat denganmu,tapi kan ragukan semua itu
aku mencoba mengerti,bersabar dan terpaksa bohongi hati
awalnya aku bisa,tapi lambat laun aku justru rapuh
dan aku tak ingin terpuruk karena keadaan ini

kini aku hanya ingin berkata,"ma'afkan aku karena sebegitu bodoh dan tidak sempurnanya aku untukmu"

Ingin Dicintai-Mu

masa indah yang dulu aku alami mungkin akan berubah tak seperti dulu lagi
karena hidup bagaikan roda yang terus berputar
kadang ada diatas,kadang pula ada dibawah
inilah kehidupan di dunia

aku ingin dicintai-Mu dalam segala keadaan
saat aku jatuh dan terpuruk tangan-Mu membangkitkan aku
membangunkan aku agar tak terpuruk lagi
ketika aku bahagia Kau selalu ingatkan aku untuk bersyukur kepada-Mu

aku tak ingin cinta duniawi
aku tak ingin melabuhkan hatiku seutuhnya untuk sesama makhluk ciptaan-Mu
aku ingin cinta dan sayangku tertaut untuk-Mu
karena cinta-Mu adalah cinta yang hakiki
cinta-Mu kekal dan abadi sampai aku mati

aku akan selamanya bertasbih-Mu
satu cinta yang aku miliki hanya untuk-Mu
dan aku ingin selalu ada dalam cinta-Mu
aku ingin dicintai-Mu
sampai aku lenyap ditelan waktu

kata hati kecilku

begitu sulit aku menentukan pilihan hatiku
akuntak nyaman bila terus berada dalam kebohongan ini
tapi aku tak mau mereka mencaci-maki aku sesuka mereka
tanpa perduli dengan perasaanku

aku bingung harus bagaimana????
hatiku terlalu sulit untuk aku dustai
mulut ini mungkin mudah untuk tetap diam diatas kebohongan ini
hanya saja hati terasa tak nyaman menjalani hari

aku bingung harus bagaimana????
aku sempat bertanya pada alam,tapi aku tak menemukan jawaban
setelah aku lelah mencari jalan mana yang ku tuju
agar hati kecilku tak lagi gundah gulana
akhirnya aku temukan tempat penampungan segala curahan hatiku
Dia selalu ada menemani hariku
Dia adalah Dzat yang Maha Sempurna

setelah aku mengadu kepada yang Maha Mendengar
aku merasa sedikit nyaman walao hanya sementara
sebab hati kecilku terus saja mengusik kenyamanan yang mulai aku rasa

21 April

Kau ciptakan emansipasi untuk kaum hawa
Kau berjuang tanpa mengenal lelah untuk kami
Kau berkorban demi kami atas nama keadilan
Karena kami yang selalu dipandang sebelah mata oleh kaum adam

21 april diperingati sebagai harimu
Meski sebenarnya kami selalu mengenangmu
Karena kau sudah menyatu dibatin kami
Kau sudah kami tahtakan dipalung hati terdalam
Namun ada saja yang berbeda
Disetiap tanggal 21 april yang biasa kami lewati

Semua orang berdiri di tengah rumput hijau
Dan diantara mereka ada yang mengibarkan sang merah putih
Mereka menyanyikan kidung tentangmu
Tentang cita-citamu dan arti hadirmu di bumi pertiwi tercinta

Wahai engkau RA. Kartini
Lihatlah kami yang ada di sini
Ajarilah kami untuk dapat sepertimu
Agar kami bisa meneruskan cita-citamu

Wahai engkau R.A Kartini
Harimu akan selalu terkenang sepanjang hidup ini
21 april semburat senyuman akan terpancar
Mengiringi harimu yang penuh makna
21 april seluruh isi jagad raya bertasbih untukmu
Mereka memohon kebahagiaan surgawi bagimu kepada Sang Maha Kasih

jalan menuju surga-Mu

wahai Tuhan pemutar balik hati setiap insan
teguhkanlah hatiku pada keyakinan-Mu
jauhkanlah aku dari perkara yang buruk
dan jadikanlah aku sebagai hamba-Mu yang tunduk kepada-Mu
wahai Tuhan pengendali hati setiap insan
arahkanlah hatiku untuk selalu taat kepada-Mu
tunjukanlah aku jalan menuju surga-Mu
bimbinglah arah kakiku melangkah
agar aku tak tersesat dari jalan-Mu
karena aku tak ingin menodai hatiku lagi dengan dosa yang menumpuk
sudah banyak dosa yang aku perbuat dihadapan-Mu
dan kini aku datang bersimpuh dengan air mata yang berlinang
aku mengharapakn ampunan-Mu YA ALLAH
aku menyesal atas dosa-dosaku
aku ingin Engkau masih memberiku petunjuk jalan menuju surga-Mu

Kesucian Cinta

Lihatlah aku yang ada disini
Inilah aku yang mencintaimu apa adanya
Selamanya aku akan tetap mencintaimu
Tidak akan pernah mnyakitimu
Inilah janji cintaku yang suci
Aku untukmu dan kamu untukku
Rasa cintaku akan membimbingmu untuk lebih mencintai-Nya
Tak seutuhnya kau memberikan cintamu untukku
Itulah janji cintaku yang suci

Sampai akhir hayatmu aku akan menemanimu
Orang yang paling aku cintai hanya kamu
Dan dengan cinta-Nya aku akan menjagamu
Naungan kasih-Nya yang akan menjadikan kita sebagai pasangan cinta yang sejati
Ijin dari-Nya lah yang membuatku sanggup memiliki cintamu
Namun ketahuilah,cintaku kepadamu tak melebihi cintaku kepada-Nya

Nasehat Dan Harapan

dari jauh aku mendo'akanmu
semoga kau kelak bisa meraih segala cita dan cintamu
ingatlah nak,
kalau kau berhasil jangan lupa bersyukur
kau jangan takabur dengan keberhasilanmu
hidup di dunia ini hanya sebentar
ketika kau tiada kau takkan membawa hartamu
kau akan membawa amal yang kau kerjakan selama hidup di dunia
dialah teman dalam kuburmu
ingatlah nak
dunia dan seisinya milik Allah
dan semuanya akan kembali kepada-Nya
dunia datang meninggalkan manusia
dan akhirat datang menjemput manusia
gunakanlah waktu sehatmu sebelum sakitmu
dan gunakanlah waktu hidupmu sebelum matimu
ingatlah nak,
nasehat ini akan mengajari arti kehidupan
aku berharap aku tak mengabaikan nasehatku

takdir-Nya adalah benar

dipersimpangan jalan langkahku terhenti
aku tak tahu jalan mana yang harus aku tuju
jalan yang sesuai dengan alur hati
atau jalan yang masih ragu untuk aku tapaki

aku melangkah dengan arah yang tak menentu
dengan mudahnya angin membawaku pergi
kesana-sini dia menyeret aku
membawa aku ke dalam dimensi yang tak sesuai dengan keinginan hati

pilihan harus ada dihatiku
aku tak boleh terombang ambing bagai debu yang tertiup angin
aku akan memilih jalan yang sesuai hatiku
walau mungkin sangat sulit karena aku sudah terlanjur berada diatas keraguan ini

aku mencoba melawan apa kata hati,tapi ternyata aku salah
karena hati tak bisa untuk dipungkiri
dan aku rasa aku harus memulai dari awal lagi
menyulam mimpi-mimpi indah dan berusaha untuk mewujudkannya
yakinkan diri bahwa takdir-Nya adalah benar
tak ada yang sia-sia dalam kehidupan ini
memulai dari awal lebih baik daripada terus dustai hati
karena takdir-Nya adalah benar dan takkan salah

lentera kecil

aku temukan dia dalam masalah yang menghujamku
dia beri aku kekuatan untuk tetap tegar melewati hari-hariku
dia tak ingin melihatku sedih dan putus asa
sebisa mungkin dia menghiburku dengan kata-kata indahnya
walau terasa amat sederhana,tapi sangat bermakna
kata-kata  darinya mampu menyejukan hatiku
setiap kata-katanya membayang penuh makna
membuatku selalu mengingat kata-kata indahnya

dia memberi pencerahan dalam gelapku
memapahku berjalan untuk keluar dari belenggu dunia
aku bersyukur bisa mengenal dirinya
karena dia sanggup mengerti aku
dia bagai lentera kecil dihidupku
dia menerangi hatiku dengan kata-kata indahnya yang sederhana
dia selalu kuatkan aku kala aku lemah
dia bimbing aku melangkah ketika hati bimbang karena keputsan sulit yang haus aku tentukan

aku sebut dia sebagai lentera kecilku
karena dia memberiku cahaya dalam gelap dirongga hatiku
dia pancarkan sinar yang menyala terang
dia mampu menompangku dalam tutur kata-katanya
dia menuntunku untuk pasrah kepada-Nya
walau terkadang harapan tak sesuai dengan kenyataan

peri kecil yang terluka

Tak kuasa aku menahan rasa sakit
Yang telah kau berikan untukku
Aku memang kecewa dengan dirimu
Karena kau ingkari janjimu sendiri

Akulah peri kecil yang kau lukai
Meski aku tak mampu,aku akan mencoba
Melewati semua ini dengan seulas enyuman
Tak sedikitpun aku menyimpan dendam

Setiap insan tak luput dari kekhilafan
Akupun berdosa kepada dirimu
Namun,ma’afku selalu kau beri
Tapi mengapa kau tak memberiku kesempatan?
Di saat aku bersalah dan kau yang memvonisku
Kau yang menilaiku salah
Sedangkan kesalahan bukan aku yang membuatnya

Akulah peri kecil yang terluka
Dan aku susah untuk tersenyum kembali
Tapi,aku tidak akan terpuruk
Pada luka yang kau semaikan

Sabtu, 17 September 2011

Mawar luka

Biarkan larikku ternoda
oleh sayatan pisaumu
tetap kukecup sebisa kurasa
dan kubalut dengan pelangi senja

katamu mawar
bukanlah ikatan kata cinta
sekedar bualan belaka
bunga
jingga
pink
coklat
semua yang melankolik
kau terjemah mudah
murah
picis
tak berjiwa
resapkan rasa
indahkan rima
dari geletar maya

Tak! Katamu.

Namun semua ternyata warna
rahasia indah yang kupunya
tertambat ia dibelantara cinta
dan menggugah segara rasa

entah angin apa
dan degup apa
kau berkata
semua nada bak kilat murka
ataukah kau terluka
tergilas aku yang pemula?
Padahal langit pun tetap sama
kau atau siapa
tak ada yang sempurna

Tak! Kataku.

Meski kini
ku takkan peduli
bila kusebut
semacam diksi mawar luka
akankah bisa
semua jadi luka?

Biar saja kusapih kata
nikmati jeroan dada
kau atau dia
mungkin harus bertapa
dalam cahaya
hingga terang lahirmu
mengusap sesuap luka
yang kau bawa
di kaki senja
senja yang hitamkan warna.
Warna tinta yang kupunya
amboooyyyy

Salahkah bila.


Jakarta, 160911
AIN SAGA

Berhentilah Menyalahkan Nasib

Untuk kesekian kalinya, setiap kali aku bicara tentang pentingnya memiliki impian yang bahkan lebih tinggi dari langit, orang selalu menjawab, "mudah bagimu mengatakan itu, kamu anak tunggal, apapun akan dituruti. Sedang aku harus rela membagi impianku dengan saudara2ku." Atau mungkin "ya jelas kamu selalu bicara tentang impian yg setinggi itu karena kamu lahir dikeluarga yg berada, serba kecukupan dan tak pernah susah, jadi mudah saja menggapai apa yang kamu mau. Sedang aku hanya seorang yang lahir dari keluarga pas2an yang hanya untuk makan saja begitu susah".

Entah sudah berapa puluh kali atau bahkan mungkin ratusan kali kudengar kata2 itu keluar dari sekian banyak teman yang coba kusemangati. Tak ada bedanya jawaban teman2 dunia nyata ataupun maya. Semua sama saja, selalu menjawab begitu. Mungkin karna aku lebih dikenal sebagai anak tunggal yang manja, yang selalu dituruti segala keinginanya. Apakah benar begitu menurut kalian? Sejauh apa kalian mengenal hidupku? mungkin hanya sebagian kecil saja yang benar2 mengenalku. Sampai kemarin aku hanya mau banyak bercerita tentang hidupku kepada orang2 tertentu, tapi hari ini, aku ingin setiap orang tau arti sebuah "PERJUANGAN SEJATI", "KEYAKINAN DIRI" dan "SEMANGAT YANG TAK PERNAH MATI".

Lahir dengan kondisi berbeda, itulah aku. Sejak kecil hidupku tak pernah sama dengan orang lain. Tidak mudah menjadi orang yang "berbeda", karna akan selalu jadi pusat perhatian orang lain (lebih parah dari artis mungkin. hehehe..). Tapi aku tak pernah menyesal, karena "BERBEDA JUGA BERARTI ISTIMEWA" Dilihat dengan tatapan aneh sudah menjadi hal yang wajar bagiku. Ada kelainan pada syaraf motorikku yang membuatku sulit untuk bergerak. Tapi orang tuaku tak pernah berhenti berusaha menyembuhkan aku, segala cara dicoba. Mulai dari pijat refleksi, akupuntur, ramu2an, sampai minta doa pada Kyai. bisa dibilang apapun kata orang pasti dicoba. Tapi itu semua tidak sia2. setidaknya aku mulai bisa bergerak. Meski saat yang lain mulai bisa merangkak, aku bahkan masih sulit menggerakkan kepala ku, ketika yang lain belajar berjalan, aku sibuk memaksa diri untuk duduk, dan ketika yang lain sudah mampu berlari kesana kemari, aku belum tau caranya merangkak. Dokter dan semua terapis bilang ini tidak bisa disembuhkan, hanya bisa dicegah agar tidak semakin kaku.

Sampai usia 7 tahun pun aku masih belum bisa berdiri hingga ibuku harus menggendongku ke sekolah. Seperti kebanyakan anak "ISTIMEWA" lainnya, aku masuk SLB (Sekolah Luar Biasa) YPAC. Tapi hanya sampai kelas 2 SD aku disana. Orang tuaku memutuskan untuk memindahkanku kesekolah umum agar aku mampu berinteraksi dengan lebih baik dengan orang lain. sejak kecil, bapak dan ibu tak pernah membesarkanku sebagai orang yang "berbeda". Mereka selalu menyemangatiku bahwa tak ada yg tak mungkin kalau aku percaya dan mau berusaha. Karna Allah mengabulkan segala doa, hanya tinggal meminta penuh keyakinan maka akan diberi jalan untuk terwujud. Segala macam pengobatan dicoba untuk kesembuhanku. Dan mereka benar, setelah usaha yang begitu keras, aku mulai bisa berdiri, bahkan mulai bisa menggunakan berjalan tongkat.

Singkat cerita, aku terus sekolah dan terus mencari berbagai bentuk pengobatan untuk kakiku. Walaupun sampai saat ini belum bisa sembuh total, hanya sedikit mengurangi kakunya otot dan syarafku. Tapi setidaknya aq sudah lebih baik. Perjalananku untuk bisa terus sekolahpun sama sulitnya dengan berobat. Semua SMA punya seribu satu alasan menolakku. Mulai dari bangku penuh, kasihan padaku karna kelasnya bertingkat sampai mempertanyakan IQ ku. apakah orang sepertiku mampu mengikuti pelajaran dengan baik.

Akhirnya aku diterima disebuah SMA swasta. Tapi itupun tidak mudah untukku. Ada seorang guru yang bahkan tidak mau bicara pada orang tuaku saat pendaftaran. Terlihat sekali bahwa beliau meremehkan aku, tidak percaya bahwa aku mampu mengikuti pelajaran. Bahkan saat beliau mengajar dikelas sama sekali tidak mau melihatku sedikitpun. Permasalahan tidak selesai sampai disitu, karna tiba2 saat masuk SMA lemah jantung yg kumiliki sejak kecil makin parah. Aku jadi sering sakit dan pingsan dikelas saat mendengar suara yang sedikit keras. Sempat itu dianggap mengganggu teman2 sekelas. Tentu saja ada kemungkinan itu teguran halus agar aku mengundurkan diri dari sekolah karna mengganggu proses belajar-mengajar. Tapi aku terus bertahan dan "nekat" sekolah. Alhamdulillah memasuki tahun terakhir SMA lemah jantungku hampir tidak pernah kambuh lagi (sampai saat ini).

Baru saja merasakan lega, masalah lain muncul. Pada bulan2 terakhir masa SMA, keuangan orang tuaku memburuk, bahkan sangat buruk. Kami kehilangan semuanya, tak ada yang tersisa. Untuk makan saja begitu sulit, bahkan sering kami harus cukup makan nasi dengan garam. Sampai saat Ujian Akhir Nasional (UAN) keuangan kami belum membaik. Semua orang berfikir lebih baik aku menganggur saja dirumah setelah lulus kuliah, bakan ada yang bicara sedikit menghina dengan bilang "jadi penjual cabe aja di pasar." atau "menikah saja dengan siapapun yang mau mengurusmu, ga usah pilih2." ada lagi yang bilang "Apa kamu bisa kuliah yang harus naik turun tangga? untuk jalan biasa saja kamu sering jatuh.." Hatiku benar2 sakit. entah berapa banyak airmata yang keluar saat itu. Tapi aku percaya ALLAH TAK PERNAH TIDUR, ALLAH TAU SAKITNYA HATIKU DAN PASTI MENDENGAR DOAKU. Semakin dihina aku semakin berkeinginan untuk kuliah. Orang2 bahkan sebagian dari keluargaku bilang "bagaimana orang tuamu akan menguliahkanmu, ada uang untuk makan saja sudah untung." Tapi lagi2 aku "nekat", aku tetap ingin kuliah. Akhirnya orang tuaku membelikan aku formulir pendaftaran seharga Rp. 150. 000 meskipun itu harus berhutang kesana kemari. Semua orang menganggap aku gila dan tidak mau mengerti kesulitan orang tua.

Aku sudah mendaftar, tapi keuangan orang tuaku tak kunjung membaik. Kami tak tau darimana akan dapat uang untuk bisa membayar biaya masuk dan daftar ulang sekian juta. Aku tetap pada keyakinanku untuk bisa kuliah. Dan sekali lagi ALLAH MENGABULKAN DOAKU. Tepat dihari terakhir daftar ulang, ada orang menelpon bapak, memberitau bapak kalau masih punya utang yang belum dibayar. Bapak pun menemmui orang itu, dan ajaibnya jumlah uang yang dibayarkan orang itu tepat dengan jumlah uang yang harus dibayarkan untuk daftar ulang. Satu lagi bukti Kekuasaan Allah, segalanya mungkin, hanya butuh keyakinan yang besar terhadap-Nya.

Akupun mulai masuk kuliah. Dan ternyata aku mampu naik turun tangga meskipun harus berusaha keras sampai hampir pingsan dihari pertama, tapi lama kelamaan aku terbiasa juga naik turun tangga walaupun kelasku dilantai 5. Satu keajaiban lagi, keuangan orangtua ku terus membaik, kami mulai bangkit dari keterpurukan beberapa bulan setelah aku kuliah.

Aku kuliah di jurusan Pendidikan Bahasa Inggris karna aku memang ingin jadi guru. Tapi kuliahpun ternyata tidak mulus2 saja. Disalah satu mata kuliah ada dosen yang selalu bilang bahwa pihak kampus kurang selektif (cuma satu dosen itu). Beliau beranggapan bahwa semestinya kampus menyeleksi mahasiswa juga dari fisiknya, karena guru adalah "model" didepan kelas. Kalau gurunya "aneh", muridnya bukan memperhatikan pelajaran tapi malah memperhatikan "keanehan" gurunya. Beliau beranggapan bahwa pihak kampus kecolongan sampai menerima ku. Lagi2 aku cuek dan tetap "nekat" kuliah. Setiap hari ada saja yang memandangku aneh dengan tongkat dikanan kiri ku, tapi aku tetap menikmati hari2ku dikampus. hehehe..

Masalah kembali muncul ketika aku harus PPL (praktek mengajar disekolah2 yang harus dilaksanakan semua mahasiswa kampus keguruan). Beberapa dosen tidak mengijinkanku PPL disekolah umum. Mereka menyarankan aku PPL di SLB/YPAC saja. Aku menolak karna aku masuk kampus keguruan bukan hanya untuk mengajar di SLB. Aku ingin bisa mengajar disekolah2 umum seperti yang lain. Untuk dapat ijinnya, aku harus berulang kali menemui beberapa dosen yang berwenang mengurus PPL saat itu. Tappi tetap saja ditolak. Kata beliau semua "Anak yang normal secara fisik saja banyak yang mengundurkan diri saat PPL karena tidak tahan selalu dipermainkan anak2 SMA tempat mereka praktek, apalagi kamu? Apa kamu siap secara mental kalau anak2 disekolah umum mencemooh atau menghina bahkan meremehkan kamu?" Aku jawab "saya siap sepenuhnya dan saya jamin saya tidak akan mengundurkan diri." Lalu pertanyaan lain muncul, "Bagaimana kamu bisa mengajar dengan kondisi seperti ini? Apa kamu bisa menulis di papan tulis? Apa kamu kuat berdiri didepan kelas?" akupun menjawab "saya bisa mengajar, saya mampu mengatasi kekurrangan saya dengan menyiapkan pengajaran yg berbeda yg sama efektifnya seperti teman2 lain." Jawaban itu ternyata tidak cukup meyakinkan, kemudian beliau semua mengatakan "Ya sudah, begini saja, kamu cari sekolah yang mau menerimamu PPL disana, minta surat keterangan bahwa Kepala Sekolahnya mengijinkan, serahkan kepada kami, baru kami akan memberimu ijin." Aku tak punya pilihan selain maju terus. Aku datangi sebuah sekolah yang tak jau dari rumaku yang dulu. Aku menemui Ibu Kepala Sekolahnya dan alahamdulillah kudapatkan surat ijinnya.

Betapa bersyukurnya aku, setelah perjuangan panjang, bisa juga aku PPL di sekolah umum. Tapi ini bukan akhir dari masalah. Saat pertama menemui guru pamongku (guru bahasa inggris yang bertugas membimbingku), beliau bertanya "Apa anda mampu mengajar? Saya takut anda tidak bisa dan malah jadi terlalu capek nantinya, bagaimana kalau anda tidak usah mengajar cukup melihat cara saya mengajar saja?" Aku jawab "Saya bisa pak. Saya mampu karna saya punya cara sendiri dlm mengajar" setelah perdebatan panjang, guru pamongku pun mengijinkan aku mengajar dan saat itu aku sangat senang karna aku sangat suka mengajar. tidak sulit bagiku karna sejak semester2 sebelumnya aku juga sudah sering memberi les privat pada anak SD, SMP.juga SMA dirumah. Dan hasilnya tidak mengecewakan. Alhamdulillah aku dapat nilai sempurna dari dosen penguji dan guru pamongku.

Akhirnya akupun lulus kuliah dan dapatkan gelar Sarjana. Keuangan orangtua ku alhamdulillah juga terus membaik hingga aku bisa langsung meneruskan kuliah selanjutnya untuk mengejar gelar Master. Sebelumnya aku sempat mencoba melamar jadi guru di beberapa sekolah, tapi jawabannya sama, karna kondisi fisik ku mereka tidak bisa menerimaku. Tapi tak apa, aku tetap bersyukur karna aku masih banyak yang bisa kulakukan yang bisa menghasilkan uang, seperti memberikan les privat pada banyak anak, menerjemahkan teks2 bahasa inggris untuk anak2 kuliahan, bahkan terkadang membantu memperbaiki skripsi.

Siapa yang menyangka bahwa seorang yang pernah hanya mampu makan nasi dan garam, pernah tinggal dirumah kontrakan yang hampir rubuh, bisa menyesaikan kuliah bahkan melanjutkan ke jenjang magister?? Begitu banyak keajaiban dalam hidupku. Tapi aku masih ingin mencari wujud keajaiban2 yang lain. Sampai saat ini banyak orang meragukan dan meremehkanku hanya karna fisikku berbeda. Tapi kelak setelah dapatkan gelar Master atau bahkan gelar Doktor ku, aku akan punya sekolahku sendiri. Tak hanya satu, ingin kubangun banyak sekolah. Kemudian aku juga akan dapatkan kesembuhan kedua kaki ku, karna AKU PERCAYA TAK ADA YANG TAK MUNGKIN BAGI ALLAH. Kita hanya perlu meminta dan meyakini sepenuh hati bahwa ALLAH AKAN MENGABULKAN SETIAP PERMINTAAN" kita. kita hanya perlu "BERMIMPI SETINGGI MUNGKIN DAN BERUSAHA" dan biar "ALLAH YANG MENUNJUKKAN JALAN UNTUK MENCAPAINYA". Jadi berhentilah menyalahkan nasib karna "BAIK ATAU BURUKNYA NASIB TERLETAK DITANGAN KITA SENDIRI". Jauh sebelum ada lagu Bondan and F2B "Hidup Berawal Dari Mimpi", sejak aku masih anak2, orang tuaku selalu berkata "BERMIMPILAH SETINGGI MUNGKIN. KARENA KAMU BISA MELAKUKAN APAPUN YANG KAMU MAU JIKA KAMU PERCAYA PADA DIRI SENDIRI".

Jadi kawan2ku semua, silahkan beranggapan bahwa hidupku lebih beruntung dari kalian. Itu benar. Aku lebih beruntung karena aku memiliki optimisme dan mimpi yang lebih besar dari orang lain. :-)

SEMANGAAAAAAAAAAAAAAAATTTTTTTTT.........!

Jumat, 16 September 2011

Untai Rindu Untuk Sahabat

Sahabat, seberapa jauh kita melangkah
Hingga tak lagi tinggal jejakmu ditanah
Kan seperti apa sibuknya aku berbenah
Sedang tanpamu ruang jiwaku penuh gundah

Terasa makin sempit kini sisa dari celah
Tak cukup dilewati pengisi binar cerah
Sebab kehilangan sungguh sejak kita terpisah
Airmata tak menetes namun hati pecah belah

Ditikam rasa rindu membujur tak tergoyah
Hampir luluh lantak sanubariku dalam resah
Tak bisakah sejenak disampingku kau merebah
Agar sedikit pilu ini ku bagi kepadamu tercurah

Sahabat, terlalu lekat senyummu segala ranah
Menghias tiap sudut hari yang pernah kujamah
Hingga jarak ini sanggup jadikanku lemah
Jika makin memberatpun, diri hanya berpasrah


Sesaat, ada sesalku akan pilihan dibeda arah
Namun tak sama pula taman yang ingin diubah
Lain sudah benih yang kita tabur agar merekah
Tak serupa warna impian tempat kita berkiprah


Maka biar tetap dalam sujud kalbu berserah
Sekali lagi menerima, pada kerinduan mengalah
Menapaki lagi jalan kita tanpa keluh kesah
Hingga masing-masing bilah mimpi tajam terasah


Membiarkan utas benang-Nya menyimpul titah
Yang kan pertemukan kau dan aku disatu lembah
Tempat kita melepas kekangan temali lelah
Tepat saat seluruh guratan cita nyatalah sudah


"untuk semua sahabat baik yang kurindukan hadirnya, setelah panjangnya perpisaham karena pencarian mimpi yang berbeda satu sama lain..semoga kelak kita dipertemukan saat semua mimpi menjadi kenyataan.."

Kamis, 15 September 2011

Terbenam Hati Dalam Kerinduan

Lirih ku coba berdendang
Selarik syair tentang bintang
Yang tak kan terlihat benderang
Saat mentari bersinar terang


Setia menanti datang malam
Ketika matahari mulai terpejam
Sekilas hanya lembaran kelam
Namun disitu kumpulan rasi temaram


Kemudian ku nikmati suguhan rindu
Berteman sepi bergelimang sendu
Perlahan direguk layaknya cawan madu
Hingga dalam diri seluruh rasa satu padu

Bahasa apa yang kusemat pada muka kalbu
Agar ditiap lekuknya tiada tertutup debu
Hanya pahami bentuk meluah cinta menggebu
Namun tak ingin nodai pasrah dengan kelabu


Tetap putih yakinku dalam lingkup kuasa-Nya
Kan sebersih itu setiamu tanpa harus kubertanya
Seperti relung-relung kasih untukmu kupunya
Terjaga pula hingga bermuara dalam Ikatan-Nya


Biar kubenamkan hati sekali lagi dalam kerinduan
Mencoba dapati bayangmu diantara keheningan
Berharap kelam yang kutemui berlari di kejauhan
Lalu sampaikan padamu warna jiwa yang kubiaskan

Sesudah Kemarau

Dalam Lirikan Jingga Sang Mentari Membahang,
Kadang Mendung Mencelah Jua,
Bilamana Kepul Tanah Berderai Kontang,
Kan Rintik Hujan Muncul Akhirnya.

Dimana Letak Sabarmu,
Disitu Jua Mukimnya Rezeki Bertamu,
Bukankah Telah Termaktub Janji,
Antara Titik Lahir Dan Mati.

Insan Tetap Insan,
Kan Merasa Maung Ludahnya Dunia,
Insan Tetap Insan,
Hanya Makamnya Yang Berbeda.

Guris Calar Hanya Pada Lahirnya,
Meski Balar Berbekas Parutnya,
Tidak Mengapa,
Teruslah Menjalar Segenap Semesta.

Kerna Yang Berbuku Di Segenap Pawana,
Tidakkan Luluh Kata Di Jiwa,
Walau Hanya Sebatang Kara,
Juga Adalah Teriak Bermakna.

Apa Yang Terkesal Hanya Kisah Yang Lama,
Hayunlah Dengan Langkah Pertama,
Kerana Tanpa Titipan Usaha,
Hanya Keringat Yang Bakal Mendera.

Sesudah Kemarau,
Bukan Tempatnya Rebah Tergalau...

mesjid serambi mekah

bergema azan
ketika subuh datang
anak anak kecil berlarian sambil membawa sarung

sebelum tengah hari
sebelum semua terjadi
sebelum kawan kecil kami kehilangan banyak arti

kejadian adalah cerminan adalah pelajaran
dan setiap ketaqwaan terukir dalam setiap nisan

Rabu, 14 September 2011

Barisan Anak Panah

Udara berdarah
pada malam tanpa arah
tak berkawan
apalagi berkongsi
semua tertunduk
emosi

namun tetap kusenyumi
gurat matahari
dan indahnya mimpi
dalam langit hati.
Tak peduli
berapa banyak anak panah
menyambut kedatanganku

Jakarta, 140911
Ain Saga

Kabut Saga DI Malam Buta

Hening menyergap waktu
kemarau yang meranggaskan
semerbak mawarku
kini mulai mengikis bumi
gersang
tandus
melelahkan mata
menguras pikiran
serta birukan darah

malam buta
tiba tiba saja kabut memerah saga
menghajar sepi yang kian ringkih
terbalut dentang pagi
kunikmati sendiri
dengan secangkir teh hangat
pengobat luka hati
arungi demam yang karam
berlutut di pintu takdirNya

tak pandai aku menangkap
bayangmu yang torehkan selaksa
kelabu

Jakarta, 140911
Ain SAGA

Selendang pagi

Andaikan pagi adalah penari
tentu akan sangat kukagumi
akan sangat kurindui
dan peluk dirinya seperti matahari
memeluk pagi

Andaikan ia berlenggang gemulai
aku akan memberi tatapan lembut
menjuntai
kurasuki jiwanya dengan senyum manisku
dan magis pun bersemu dadu

aku melihatnya melenggok tenang
selendang di bahunya
berwarna melati
dan berkilat sutera laksana bintang
mungkin ini bagai mimpi
pagi tetaplah dingin dan beku
dan tak ada yang teramat istimewa
selain mendengar cicit unggas hinggap di dahan
bersama embun pagi menari
di pelukan daun dan bunga mekar.
Itulah makna kesyukuran.

Jakarta, 140911
Ain Saga

Yang Tersirat Dari Cinta

Cinta berjuta makna
berjuta rasa
bahkan rapuhkan jiwa

cinta bisa merobek hatimu seperti sebuah pedang
atau mematahkan asamu dengan sekam
cinta bisa lukaimu dengan tajam
atau menguliti rasamu dengan kegetiran

semua kejahatan hati
bermula kadang dari cinta
yang membuta dalam dada
ia menyemaikan alunan bimbang
lantas menyeretmu jadi hamba yang hina

baiknya teduhkan bara dengan istigfar
cinta tak selamanya bersama cinta

Jakarta,@140911
Ain SaGa

Pohon Puisiku

Angin..
Bertiuplah dengan deras
mengitari pucuk pucuk puisiku
tertawalah dalam bisumu
aku akan diam
hanya merasakan hadirmu
namun tak ingin menyentuh lukamu

hening
berikan aku samurai doamu
yang akan selalu mendinginkan hatiku
bila bara yang menyala itu
membakar jejak puisi yang kukasihi

apalah arti aksara
pohon puisi yang perdu
diantara belukar maya
tak ada

karena ia hanya tanaman
yang kutanam dengan rasa
milikilah.
Namun sekali kali
kau takkan bisa memiliki
akarnya.

Karena ini hanya ada dalam cinta
yang membuat pohon puisiku
menjulang tinggi
menjamah mata gemintang
dan menyentuh rasa cintamu.

Jakarta, 140911
AIN Saga

Selasa, 13 September 2011

Ditangan-Nya, Hati Tiada Terbeban

Mari belajar tentang keselarasan
Lebih dalam dari sekedar pengertian
Kemudian merangkai dalam untaian
Tangis dan tawa saling berdampingan

Tak pelak ribuan tanya bermunculan
Mungkinkah mengurai rasa bersamaan
Dapatkah suka dan duka tampak sejalan
Tentu bisa dan bukan kepura-puraan


Ketika curah airmata harus seketika ditelan
Selanjutnya menjadi air bagi benih senyuman
Meski bukan sepenuhnya dalam kebebasan
Masih juga terasa perih dipenghujung sayatan


Setiap luka adalah tunas kecil kebahagiaan
Yang kan tumbuh ditengah tetes kesabaran
Semakin kuat mengakar dalam keikhlasan
Meletakkan ditangan-Nya segala kepedihan


Saat itu, langkah kan seperti diatas awan
Dibawa menyapa cerahnya bias harapan
Tak lagi dirasa berat nafas kehidupan
Sebab hati begitu ringan tiada terbeban

Antara Terik dan kelam

lazuardi yang biru menawan
mengedipkan sapuan mata awan
menyentuh bumiku dengan udara
keindahan
senyuman perdamaian
dan rasa rindu mengawang tenang

kubawakan sebuah lagu kesucian
tentang alam negeri nirmala
yang debur ombaknya indah tiada tara
bukit gunungnya menjulang hijau
bagai permadani di kaki semesta

aku terus berjalan
menimbang arah dan melepaskan bujukan
angin pun menahan langkahku
bimbang
,meradang
diantara senyuman siang
matahari nan garang
tapi sungguh berkesan
melenakan
menakjubkan
seperti melihat bintang berpendar
dilembah malam
berkedip
mendayu dan merayu awan
agar turun ke bumi

syurga pun menanti di pelupuk
kilau kejoraku,

Malam yang bertunas

Bertunaslah gelap
selimuti belukar beton kotaku
bersemilah kelam
pancarkan modismu di relung waktu yang kian memburu

jalan jalan kota tak pernah sepi
selalu riuh alam berceloteh menjemput pagi baru
lupakan tangis dan kesakitan
yang teraba hati pikiran
kita akan cepat usang bermetamorfosis
bila semua hal dibuat fantastis
elegi hati tak terkendali

kita bukan robot seperti beton beton menjulang
kita manusiawi
punya hati dan ambisi

namun segala memerlukan doa
nafas nafas kebersamaan
yang mulai berceceran jadi serpih keangkuhan

bila kita ingin ego..
Lihatlah darahmu
bukankah warnanya sama dengan darahku?

Biarkan nuranimu membaca penuh wibawa.

Jakarta, 060911
AIN SAGA

Rahasia hati

Tak pernah kau mengerti
indahnya rasa ini
sebuah misteri
dari rahasia hati
kusimpan abadi
dalam hati

kupikir kau pergi
jauh tinggalkanku
dalam sepi
kumenanti
namun hatiku terlanjur beku
ku mengerti
hakikat rasa yang kau beri
hanya terucap disela udara yang
gelap
yang kuhirup gagap

jauhiku
bila cinta ini tak cukup indah
jauhiku
bila warna selalu berubah
mungkin disana
kau dapatkan
satu cinta yang tak pernah
marah dan memaksamu
berkata iya
disaat kau hanya mampu memulas rasa dalam jiwa.

Jakarta, 070911
AIN SAGA

Seguris Kenangan

Kulambaikan tangan
kepada senja yang mulai meninggalkan
kepada segala yang suci dan mensucikan
air kehidupan
aku percikkan rinduku
dan semburatkan doa khusyu

aku dalam sendiri
mengenang sanak dan famili
mengenang semua cinta
di seberang bumiNya

aku biarkan duka meruah
tangisanku pun pecah
berkeping tiada akhir

teringat segala kecupan salam perpisahan
saat kulambaikan tangan
dan bahu ku dekap erat
hati kupun berdarah
terhempas jarak yang menikam khayal

kapan ku dapat pulang?
Bertemu sanak kadang
Uraikan jalinan rindu

jakarta, 070911
AIN SAGA

FAKTA SEPATAH KATA

Jangan bertanya
mengapa ku terluka
jangan berkata ada apa
kau telah mengerti artinya
kau memahami sempurna

hanya bilah kata
dari semut kecil tanpa suara
tak ada arti bersanding setara
hanya saja aku juga makhluk
berhati berjiwa

mengapa sampai bisa terjadi
kau penggal sepotong komunikasi
bukankah kita belajar jujur?
Bukan sekedar bernasib mujur?

Aku tak mengerti jalan pikirmu
jalan darahmu yang mengisi
buana
aku hanya memberi nutrisi sedikit
namun kau labeli sebagai parasit

alangkah kerdil opinimu
deletelah sesukamu
aku tak peduli lagi
apa kau seorang pahlawan
atau malah si pecundang picisan

jakarta, 040911
ain saga
untuk sebuah nama

Arogansi

Mulut mulut yang beracun
nafas beraroma mesiu
siap mencabik otakmu
dan serpihkan denyut jalanmu

peluh telah kau bungkus sekam
rimba raya jadi panutan
hukum kau buat mati suri
tak malu
kencing di depan para pereguk mimpi

kita ini apakah?
Hanyalah setetes yang hina
lewat kemurahanNya kita bisa
tertawa
menghirup berjuta rasa
warnai bumi selaksa kata

tapi kadang kita lupa
semua yang kita punya hanya sementara
kita pun tergerus arogan
kata sandang pengangkut kedigjayaan

sungguh semua jadi dagelan
hitam kau cat merah
dan merah jadi malam
aneh memang
hutan rimba kau masukkan
di peti keakuan
lalu kau kunyah dengan rakusnya
di depan semesta jelita

aku disini
menanti senjamu
berharap alam kan kembali
pada fitrahnya yang harmoni
tanpa belitan arogansi

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...